Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dyspnea (Sesak Napas): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 15/12/2020, 10:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gangguan yang terjadi pada pola pernapasan biasa bisa menjadi mengkhawatirkan.

Merasa seolah-olah tidak bisa menarik napas dalam-dalam di dunia medis dikenal sebagai dyspnea.

Cara lain untuk menggambarkan gejala ini adalah rasa lapar akan udara, sesak napas, dan dada sesak.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami

Melansir NHS, dyspnea adalah gejala dari berbagai kondisi kesehatan, dan dapat datang dengan cepat atau berkembang seiring waktu.

Semua kasus dyspnea memerlukan pemeriksaan ke dokter untuk mendiagnosis penyebab yang mendasari dan menentukan pengobatan yang tepat.

Dyspnea parah yang terjadi dengan cepat dan memengaruhi aktivitas secara keseluruhan membutuhkan perhatian medis segera.

Penyebab dyspnea

Merangkum Health Line, dyspnea adalah gejala dari berbagai kondisi.

Sekitar 85 persen kasus dyspnea yakni terkait dengan:

  • Asma
  • Gagal jantung kongestif
  • Iskemia miokard atau berkurangnya aliran darah ke jantung yang biasanya disebabkan oleh penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Penyakit paru interstitial
  • Radang paru-paru
  • Gangguan psikogenik, seperti kecemasan

Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Banyak kondisi yang terkait dengan dyspnea yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Ini karena organ tersebut bertanggung jawab untuk mengedarkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.

Kondisi jantung dan paru-paru dapat mengubah proses ini dan menyebabkan sesak napas.

Ada kondisi jantung dan paru-paru lain yang terkait dengan dyspnea di luar yang tercantum di atas.

Kondisi jantung itu meliputi:

  • Angina
  • Edema pulmonal (akibat gagal jantung kongestif)
  • Penyakit katup akut
  • Serangan jantung
  • Tamponade jantung
  • Tekanan darah rendah

Baca juga: 5 Bahaya Anemia Jika Tak Diobati

Sedangkan, kondisi paru-paru meliputi:

  • Kanker paru-paru
  • Hipertensi pulmonal
  • Apnea tidur
  • Emboli pulmonal
  • Anafilaksis
  • Paru-paru kolaps
  • Sindrom kesulitan pernapasan akut
  • Bronkiektasis
  • Efusi pleura
  • Edema paru non-kardiogenik

Dyspnea tidak hanya berhubungan dengan jantung dan paru-paru.

Kondisi dan faktor lain yang dapat menyebabkan gejala tersebut, seperti:

  • Anemia
  • Paparan karbon monoksida
  • Berada di dataran tinggi
  • Suhu yang sangat rendah atau tinggi
  • Obesitas
  • Olahraga berat

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau