Sama seperti dyspnea yang dapat terjadi karena alasan yang berbeda, timbulnya gejala juga dapat berbeda.
Seseorang mungkin saja tiba-tiba mengalami dyspnea. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera.
Kondisi yang dapat menyebabkan dyspnea akut, termasuk asma, kecemasan, atau serangan jantung.
Di sisi lain, seseorang mungkin mengalami dyspnea kronis. Ini adalah saat sesak napas berlangsung lebih dari sebulan.
Seseorang bisa mengalami dyspnea jangka panjang ini karena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), obesitas, atau kondisi lainnya.
Seseorang sangat mungkin memiliki beberapa gejala yang menyertai dyspnea.
Gejala tambahan ini dapat membantu penderita dan dokter mendiagnosis penyebab utamanya.
Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung
Jika penderita mengalami batuk, dyspnea atau dispnea mungkin disebabkan oleh kondisi di paru-paru.
Sementara, jika penderita merasakan gejalanya seperti nyeri dada, dokter mungkin akan memeriksa kondisi jantung.
Dokter bisa juga menemukan gejala di luar jantung dan paru-paru yang menyebabkan dyspnea.
Gejala yang terjadi bersamaan dengan dispnea termasuk:
Baca juga: 9 Tanda Penyakit Jantung Selain Nyeri Dada Sebelah Kiri
Sebagai catatan, pastikan Anda untuk dapat membuat daftar gejala yang dialami dengan dyspnea sehingga dapat membaginya dengan dokter.
Seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis jika mengalami:
Melansir Medical News Today, dyspnea dapat dikaitkan dengan hipoksia atau hipoksemia, yaitu kadar oksigen darah yang rendah.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat kesadaran dan gejala parah lainnya.
Baca juga: 4 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya