Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 27/01/2021, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Misalnya, selama berolahraga, detak jantung cepat berkembang normal saat jantung bertambah cepat untuk menyediakan lebih banyak darah kaya oksigen ke jaringan Anda.

Sementara, selama tidur atau saat-saat relaksasi yang dalam, bukan hal yang aneh jika detak jantung menjadi lebih lambat.

Detak jantung prematur

Meskipun sering kali terasa seperti detak jantung yang terlewat, detak jantung prematur (berdetak lebih awal daripada seharusnya) sebenarnya adalah detak ekstra.

Meskipun Anda mungkin merasakan detak prematur sesekali, itu jarang menjadi tanda bahwa Anda memiliki masalah yang lebih serius.

Namun, detak dini dapat memicu aritmia yang bertahan lebih lama, terutama pada penderita penyakit jantung.

Denyut prematur yang sering selama beberapa tahun dapat menyebabkan jantung lemah.

Detak jantung prematur dapat terjadi saat Anda sedang istirahat atau terkadang disebabkan oleh stres, olahraga berat atau stimulan, seperti kafein atau nikotin.

Gejala artimia

Melansir Mayo Clinic, aritmia mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala apa pun.

Faktanya, dokter Anda mungkin menemukan Anda menderita aritmia sebelum Anda mengeluhkannya, yakni selama dilakukan pemeriksaan rutin.

Namun, tanda dan gejala yang terlihat tidak selalu berarti Anda memiliki masalah serius.

Gejala aritmia yang terlihat mungkin termasuk:

  1. Rasa berdebar di dada
  2. Detak jantung berdebar kencang atau lebih cepat daripada normal (takikardia)
  3. Detak jantung lambat (bradikardia)
  4. Nyeri dada
  5. Sesak napas

Gejala lain mungkin termasuk:

  • Kegelisahan
  • Kelelahan
  • Sensasi seperti kehilangan keseimbangan atau pusing
  • Berkeringat
  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan

Kapan harus ke dokter?

Aritmia dapat menyebabkan Anda merasakan detak jantung prematur, atau Anda mungkin merasa jantung Anda berdegup kencang maupun berdetak terlalu lambat.

Tanda dan gejala lain mungkin terkait dengan jantung Anda tidak memompa secara efektif karena detak jantung yang cepat atau lambat. Ini termasuk sesak napas, kelemahan, kliyengan, pusing, pingsan atau hampir pingsan, dan nyeri dada atau ketidaknyamanan.

Sebaiknya, cari perawatan medis segera jika Anda tiba-tiba atau sering mengalami salah satu dari tanda dan gejala ini pada saat Anda tidak menyangka akan merasakannya.

Fibrilasi ventrikel merupakan salah satu jenis aritmia yang dapat mematikan. Ini terjadi ketika jantung berdetak dengan impuls listrik yang cepat dan tidak menentu. Hal ini menyebabkan ruang bawah di jantung Anda (ventrikel) bergetar sia-sia alih-alih memompa darah.

Tanpa detak jantung yang efektif, tekanan darah dapat merosot, memutus suplai darah ke organ vital Anda.

Seseorang dengan fibrilasi ventrikel akan kolaps dalam beberapa detik dan segera tidak akan bernapas atau memiliki denyut nadi.

Jika ini terjadi, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Nomor darurat layanan kesehatan terdekat
  • Jika tidak ada orang di sekitar yang terlatih dalam resusitasi kardiopulmoner (CPR), berikan CPR hanya dengan tangan. Itu berarti kompresi dada dengan kecepatan 100 hingga 120 menit sampai paramedis tiba. Untuk melakukan kompresi dada, dorong dengan kuat dan cepat di bagian tengah dada. Anda tidak perlu melakukan penyelamatan pernapasan.
  • Jika Anda atau seseorang di sekitar mengetahui CPR, mulailah memberikannya jika diperlukan. CPR dapat membantu menjaga aliran darah ke organ-organ hingga dapat diberikan sengatan listrik (defibrilasi).
  • Cari tahu apakah ada alat defibrilator eksternal otomatis (AED) di dekat Anda. AED adalah alat medis yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan. Alat ini berfungsi untuk menolong orang yang mengalami henti jantung. AED kini tersedia di semakin banyak tempat, seperti di pesawat terbang dan pusat perbelanjaan. Alat ini bahkan dapat dibeli untuk keperluan pribadi,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com