KOMPAS.com - Refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung bocor keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan (esofagus).
Gejala utama asam lambung naik adalah heartburn, yaitu sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada.
Salah satu kelompok orang yang rentan mengalami refluks asam lambung dan heartburn adalah wanita hamil.
Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai
Melansir Health Line, gejala utama asam lambung naik adalah heartburn, yaitu sensasi terbakar di bagian tengah dada. Kondisi ini mungkin menyertai perasaan berat atau penuh di dada maupun perut.
Ibu hamil lebih mungkin mengalami heartburn saat:
Hertburn dapat menyerang siapa saja kapan saja, tetapi ini memang sangat umum terjadi selama kehamilan.
Gejala potensial refluks asam lambung lainnya termasuk:
Baca juga: 6 Komplikasi Heartburn Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai
Melansir Medical News Today, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Canadian Family Physician pada 2010, penyakit asam lambung yang parah atau gastroesophageal reflux disease (GERD) mempengaruhi sekitar 80 persen kehamilan.
Heartburn dapat terjadi pada semua tahap kehamilan, tetapi paling sering terjadi selama trimester kedua dan trimester ketiga.
Para peneliti tidak sepenuhnya memahami mengapa refluks asam lambung dimulai atau memburuk di kemudian hari selama kehamilan.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Heartburn Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Namun, di bawah ini adalah beberapa faktor yang mereka yakini berperan sebagai penyebab asam lambung naik ketika hamil:
1. Perubahan hormonal
Selama kehamilan, seorang wanita menghasilkan peningkatan jumlah hormon progesteron.
Hormon ini bertanggung jawab untuk merelaksasikan jaringan otot polos di seluruh tubuh.
Ini berperan penting dalam merelaksasikan rahim sehingga dapat meregang dan tumbuh seiring perkembangan janin.
Namun, progesteron juga dapat mengendurkan otot sfingter yang menghubungkan esofagus ke lambung.
Sfingter memungkinkan makanan masuk ke lambung sekaligus mencegah makanan dan asam lambung bocor ke kerongkongan.
Progesteron melonggarkan sfingter, memungkinkan asam lambung untuk mengalir kembali ke kerongkongan.
2. Meningkatnya tekanan pada perut
Pada tahap akhir kehamilan, pertumbuhan rahim dan janin memberikan tekanan yang meningkat pada perut.
Tekanan ini dapat menyebabkan asam keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan.
Kebocoran ini lebih mungkin terjadi setelah makan saat perut sudah kenyang.
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Secara Alami
3. Pencernaan melambat
Berkat progesteron, isi perut menjadi bertahan lebih lama dari biasanya.
Saat pencernaan melambat dan perut tetap kenyang lebih lama ini, kemungkinan heartburn meningkat.
Ibu hamil harus berbicara dengan dokter mereka sebelum minum obat heartburn tertentu.
Seorang dokter dapat menawarkan nasihat tentang obat mana yang aman untuk ibu hamil dan janin yang sedang berkembang.
Menurut UT Southwestern Medical Center, ada tiga jenis utama obat heartburn yang aman dikonsumsi wanita selama kehamilan.
Baca juga: 6 Komplikasi Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai
Obat-obatan tersebut adalah:
1. Antasida oral
Antasida oral dapat menetralkan asam lambung, membuatnya kurang asam.
Contoh obat antasida oral termasuk aluminium dan magnesium hidroksida (misalnya, Maalox dan Mylanta), serta kalsium karbonat (misalnya, TUMS).
Antasida oral dapat tersedia tanpa resep dan melalui resep.
2. Obat antagonis reseptor H2
Antagonis reseptor H2 adalah obat yang dapat menghentikan sel-sel di perut untuk memproduksi terlalu banyak asam.
Obat ini bekerja dengan mengurangi kadar histamin H2 kimia, yang menstimulasi sel-sel di perut untuk menghasilkan asam lambung.
Contoh antagonis reseptor-H2, termasuk simetidin (Tagamet HB) dan famotidine (Pepcid).
Baca juga: 5 Dampak Buruk Makan Terlalu Cepat untuk Kesehatan
3. Penghambat pompa proton
Proton pump inhibitors (PPIs) adalah obat yang dapat menghentikan produksi asam lambung terlalu banyak.
Obat ini bekerja dengan memblokir enzim yang diperlukan untuk memproduksi asam lambung.
Contoh obat penghambat pompa proton, termasuk lansoprazole (Prevacid) dan omeprazole (Prilosec).
Orang harus menyadari bahwa obat penghambat pompa proton dapat memerlukan waktu beberapa hari untuk bekerja secara efektif.
Dengan demikian, orang mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencoba antasida atau antagonis reseptor H2 terlebih dahulu.
Obat penghambat pompa proton tersedia tanpa resep maupun melalui resep.
Baca juga: Heartburn: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Selain menggunakan obat-obatan, ibu hamil dapat membantu mengobati refluks asamn lambungnya menggunakan pengobatan rumahan.
NIDDK memberikan tips berikut untuk mengurangi asam lambung secara alami:
Ingatlah, wanita hamil harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka sebelum mengonsumsi obat alami untuk heartburn.
Penyedia layanan kesehatan dapat membantu menentukan apakah pengobatannya efektif dan apakah aman untuk wanita dan janin.
Baca juga: 7 Obat Asam Urat untuk Atasi Nyeri dan Turunkan Kadar Asam Urat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.