Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Merangsang Kontraksi Agar Bayi Cepat Lahir

Kompas.com - Diperbarui 12/11/2022, 09:51 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Aktivitas seksual, terutama saat orgasme, dapat melepaskan hormon oksitosin yang merangsang kontraksi rahim.

Selain itu, ibu hamil yang berhubungan seks dengan pasangannya mendapatkan hormon prostaglandin dari air mani.

Hormon ini membantu mematangkan serviks untuk mempercepat persalinan.

Berhubungan seks umumnya aman dilakukan pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Tapi, ibu hamil tidak disarankan berhubungan seks lagi setelah ketuban pecah.

Berhubungan seks setelah air ketuban pecah dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Cara Mencegah Stretch Mark pada Ibu Hamil sesuai Usia Kehamilan

5. Minum minyak jarak

Cara alami untuk mempercepat kontraksi lainnya yakni dengan minum minyak jarak.

Minum 1-2 ons atau 2 sendok makan minyak jarak untuk merangsang pelepasan hormon prostaglandin, yang dapat membantu mematangkan serviks.

Pastikan sebelum minum minyak jarak ibu hamil sudah mendapatkan persetujuan dari bidan atau dokter. Konsultasikan juga dosis paling tepat.

6. Makan kurma

Penelitian menunjukkan, manfaat makan kurma di minggu terakhir kehamilan dapat merangsang kontraksi, mematangkan serviks, dan melebarkan serviks saat persalinan.

Makan kurma sebelum persalinan juga dapat mengurangi kemungkinan penggunaan obat untuk induksi persalinan.

Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur

7. Intervensi medis

Jika beragam cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir di atas sudah dicoba dan belum berhasil, tenaga kesehatan umumnya menyarankan agar dilakukan intervensi medis.

Terlebih jika ada pertimbangan kondisi kesehatan ibu atau janin di dalam kandungan.

Beberapa intervensi medis yang disarankan, antara lain:

  • Induksi dengan obat
  • Memecah ketuban
  • Terapi epidural

Sebelum mencoba beragam cara mempercepat kontraksi atau intervensi medis agar bayi cepat lahir, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

Pertimbangkan plus minus dan risikonya. Terkadang, proses persalinan terlambat bukan jadi persoalan asalkan kondisi janin dalam kandungan dan ibu hamil dalam kondisi prima.

Selama janin dalam kandungan dan ibu hamil baik-baik saja, tak ada salahnya membiarkan bayi lahir sendiri tanpa intervensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com