KOMPAS.com - Pada banyak hari, Anda mungkin tidak terlalu memikirkan amandel Anda.
Kelenjar getah bening ini berada di sisi belakang kanan-kiri tenggorokan Anda, melakukan tugasnya, dan tidak menarik banyak perhatian.
Amandel Anda adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai
Organ berbentuk oval ini turut berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandung sel khusus yang mampu menangkap dan membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam mulut atau tenggorokan.
Kelihatannya memang tidak banyak dan kecil, tetapi amandel sebenarnya adalah garis pertahanan pertama terhadap virus dan bakteri yang masuk melalui hidung dan mulut.
Masalahnya, karena terlalu dekat dengan garis depan, amandel Anda juga bisa terinfeksi. Itu disebut tonsilitis atau radang tonsil.
Radang amandel lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa mendapatkannya.
Dulu, operasi untuk mengeluarkan amandel jauh lebih umum. Tapi sekarang, dokter lebih cenderung menunggu dan melihat, menggunakan operasi hanya pada kasus tertentu.
Merangkum WebMD, tonsilitis biasanya disebabkan oleh virus, meskipun bakteri juga dapat menyebabkannya.
Jika Anda atau anak Anda menderita radang amandel karena virus, itu sangat mirip dengan salesma.
Baca juga: 3 Penyebab Amandel yang Perlu Diwaspadai
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mencoba meredakan gejala, seperti yang akan Anda lakukan dengan sakit tenggorokan atau demam.
Banyak istirahat adalah awal yang baik untuk mengatasi gejala amandel.
Jika bakteri penyebabnya, dokter Anda mungkin memberi Anda antibiotik untuk membunuh kuman dan membersihkan infeksi.
Lantas, kapan operasi amandel dibutuhkan?
Biasanya, amandel Anda akan diangkat hanya jika tonsilitis:
1. Terus kembali
Jika Anda atau anak Anda tampaknya sering mengalami tonsilitis, dokter Anda mungkin berbicara tentang saran pembedahan.
Jumlah infeksi yang menandakan saatnya amandel Anda diangkat berbeda untuk setiap orang.
Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami
Tetapi dokter Anda mungkin menyarankannya jika Anda memiliki tonsilitis setidaknya:
Dokter Anda mungkin juga menyarankan operasi jika itu disebabkan oleh bakteri dan antibiotik tidak berhasil mengatasinya.
Dokter Anda mungkin meminta Anda untuk memikirkan tentang seberapa besar infeksi tersebut memengaruhi kehidupan Anda, atau anak Anda.
Misalnya, beberapa orang tua memilih operasi amandel karena anak mereka sering tidak masuk sekolah.
Sementara, orang dewasa mungkin ingin mempertimbangkan operasi amandel karena infeksi berulang memengaruhi tidur mereka.
2. Menyebabkan masalah lain
Dokter Anda mungkin juga berbicara dengan Anda tentang operasi jika infeksi menyebabkan sleep apnea, yakni gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas beberapa kali dalam semalam.
Dalam jangka pendek, sleep apnea membuat Anda lelah di siang hari.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Untuk anak-anak, sleep apnea bahkan bisa membuat mereka hiperaktif.
Jika tidak dirawat, sleep apnea bisa jadi serius. Ini dapat menyebabkan obesitas, masalah jantung, dan masalah lainnya.
Operasi untuk mengangkat amandel dapat membantu mencegah sleep apnea semakin parah.
Radang amandel yang sering terjadi dapat juga membuat beberapa orang sulit bernapas atau menelan. Jika masalah ini tidak membaik dari waktu ke waktu, itu bisa jadi alasan lain bagi dokter untuk menyarankan operasi.
Jika area di sekitar amandel Anda terinfeksi dan membentuk kantong nanah, itu disebut abses.
Abses bersama dengan tumor juga bisa dapat menjadi alasan penderita tonsilitis perlu menjalani operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi), meskipun keduanya tidak terlalu umum.
Baca juga: 25 Penyebab Hidung Tersumbat dan Cara Mengatasinya
Melansir Health Line, seseorang harus berhenti minum obat anti-inflamasi dua minggu sebelum menjalani operasi amande.
Jenis obat ini termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
Obat-obatan semacam ini dapat meningkatkan risiko pendarahan selama dan setelah operasi.
Jadi Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang obat, obat herbal, atau vitamin yang Anda minum sebelum menjalani operasi.
Anda juga harus berpuasa setelah tengah malam sebelum tonsilektomi. Artinya Anda tidak boleh minum atau makan. Perut kosong mengurangi risiko rasa mual akibat anestesi.
Jangan ketinggalan, Anda harus memastikan terlebih dahulu segala keperluan yang dibutuhkan selama proses pemulihan di rumah.
Seseorang perlu mengantar Anda pulang dari rumah sakit dan membantu Anda selama beberapa hari pertama setelah operasi
Kebanyakan orang perlu tinggal di rumah penuh selama sekitar satu minggu setelah operasi.
Baca juga: 5 Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19
Tonsilektomi adalah prosedur pembedaan yang sangat umum. Namun, seperti operasi lainnya, prosedur ini memiliki beberapa risiko.
Ini bisa termasuk:
Pasien dapat mengalami nyeri saat masa pemulihan dari operasi amandel.
Anda mungkin mengalami sakit tenggorokan setelah operasi.
Anda mungkin juga merasakan sakit di rahang, telinga, atau leher.
Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya
Banyak istirahat, terutama dalam dua sampai tiga hari pertama setelah operasi sangat disarankan.
Minumlah air atau makan es batu agar tetap terhidrasi tanpa melukai tenggorokan Anda.
Anda bisa menambahkan es krim, puding, oatmeal, dan makanan lunak lainnya setelah beberapa hari.
Cobalah untuk tidak makan apapun yang keras, renyah, atau pedas selama beberapa hari setelah operasi amandel.
Obat pereda nyeri dapat membantu Anda merasa lebih baik selama pemulihan. Minumlah obat tepat seperti yang diresepkan dokter.
Kemudian, jangan ragu untuk bisa segera menhubungi dokter jika Anda mengalami pendarahan atau demam setelah operasi amandel.
Mendengkur selama dua minggu pertama setelah prosedur operasi adalah kejadian normal dan diharapkan.
Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami kesulitan bernapas setelah dua minggu pertama.
Banyak orang yang siap untuk kembali ke sekolah atau bekerja dalam waktu dua minggu setelah operasi amandel.
Kebanyakan orang yang menjalani operasi amandel memiliki lebih sedikit infeksi tenggorokan di masa depan.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Sakit Tenggorokan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.