KOMPAS.com - Sleep apnea pediatrik adalah gangguan tidur di mana anak mengalami jeda singkat dalam bernapas ketika tidur.
Usia anak-anak dengan kondisi ini dapat bervariasi.
Tetapi, menurut American Sleep Apnea Association, banyak dari anak-anak dengan sleep apnea adalah berusia antara 2 dan 8 tahun.
Baca juga: 7 Cara Sleep Apnea Membahayakan Kesehatan
Ada dua jenis sleep apnea yang bisa menyerang anak-anak.
Jenis sleep apnea yang paling umum adalah obstructive sleep apnea (OSA).
OSA disebabkan oleh penyumbatan di bagian belakang tenggorokan atau hidung.
Jenis sleep apnea lainnya adalah central sleep apnea (CSA).
CSA terjadi ketika bagian otak yang bertanggung jawab untuk bernapas tidak berfungsi dengan baik.
Otot pernapasan tidak mengirimkan sinyal normal untuk bernapas. Hal ini membuat anak-anak tidak bisa bernapas lega selama beberapa waktu.
Salah satu perbedaan antara kedua jenis apnea ini adalah jumlah dengkuran.
Mendengkur dapat terjadi dengan central sleep apnea, tetapi jauh lebih menonjol dengan obstructive sleep apnea karena berhubungan dengan obstruksi jalan napas.
Baca juga: 2 Penyebab Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung
Merangkum Health Line, kecuali mendengkur, gejala obstructive sleep apnea dan central sleep apnea pada dasarnya sama.
Gejala umum sleep apnea pada anak-anak pada malam hari di antaranya, meliputi:
Gejala sleep apnea tidak hanya terjadi di malam hari.
Jika anak-anak tidak bisa tidur nyenyak karena gangguan ini, gejala sleep apnea siang hari dapat muncul, meliputi:
Baca juga: 9 Gejala Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung