4. Masalah pernapasan
Asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan.
Anak-anak ini juga lebih mungkin mengembangkan obstructive sleep apnea (OSA), gangguan tidur yang berpotensi serius di mana pernapasan anak terjeda saat tidur.
Baca juga: 7 Gejala Sleep Apnea pada Anak yang Perlu Diwaspadai
5. Penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD)
Gangguan ini, yang biasanya tidak menimbulkan gejala, dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati.
NAFLD dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan hati.
6. Kehilangan harga diri dan depresi
Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin bisa jadi akan diejek atau di-bully oleh teman-temannya.
Hal ini pun dapat mengakibatkan hilangnya harga diri dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
Tidak semua anak yang membawa berat badan ekstra adalah mengalami kelebihan berat badan.
Beberapa anak memiliki kerangka tubuh yang lebih besar dari rata-rata.
Selain itu, anak-anak biasanya membawa jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan.
Jadi, obesitas tidak bisa hanya dinilai dari penampilan anak saja.
Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) yang memberikan pedoman berat dalam kaitannya dengan tinggi badan adalah ukuran yang diterima untuk kelebihan berat badan dan obesitas.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Dokter anak dapat menggunakan grafik pertumbuhan, BMI, dan jika perlu, tes lain untuk membantu para orangtua mengetahui apakah berat badan anak dapat menimbulkan masalah kesehatan.