KOMPAS.com – Pembekuan darah adalah fungsi normal yang terjadi saat Anda mengalami cedera.
Hal ini merupakan respons alami tubuh ketika pembuluh darah terluka, sehingga pendarahan dapat berhenti.
Namun, terkadang penggumpulan darah bisa menyebabkan komplikasi.
Baca juga: 11 Gejala Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
Kadang-kadang gumpalan darah akan terbentuk di dalam pembuluh darah, yang merupakan arteri atau vena.
Penggumpalan darah bisa terjadi bahkan saat tidak ada cedera atau ketika tidak dibutuhkan.
Gumpalan juga dapat gagal larut setelah cedera sembuh. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditemukan dan diobati.
Beberapa komplikasi penggumpalan darah bisa jadi serius dan bahkan mengancam jiwa, terutama jika gumpalan terbentuk di pembuluh darah.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami gejala pembekuan sehingga siapa saja bisa mendapatkan perawatan sebelum komplikasi terjadi.
Merangkum Health Line, gejala pembekuan darah dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena.
Ini termasuk:
1. Lengan atau kaki
Bagian tubuh yang paling umum mengalami pembekuan darah adalah bagian bawah kaki.
Baca juga: 11 Penyebab Retensi Air Dalam Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Pembekuan darah pada kaki atau lengan dapat memiliki beberapa gejala, seperti:
2. Otak
Pembekuan darah di otak bisa menimbulkan sejumlah kondisi ini:
Baca juga: Kenali Pusing yang Bisa Jadi Gejala Kanker Otak
3. Jantung
Jantung termasuk organ yang kurang umum untuk pembekuan darah, namun tetap saja dapat terjadi.
Pembekuan darah di jantung di antaranya dapat menyebabkan kondisi berikut:
4. Perut
Gejala penggumpalan darah di perut yang dapat terjadi, yakni:
Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai
5. Paru-paru
Pembekuan darah juga dapat terjadi di paru-paru.
Hal itu bisa menyebabkan sejumlah tanda berikut:
Baca juga: 4 Penyebab Pingsan yang Perlu Diwaspadai
Gumpalan darah pada dasarnya terbentuk saat bagian tertentu dari darah mengental, membentuk massa setengah padat.
Proses ini dapat dipicu oleh cedera atau terkadang dapat terjadi di dalam pembuluh darah yang tidak memiliki cedera yang jelas.
Menurut Mayo Clinic, sangat disarankan bagi Anda untuk cari perawatan darurat jika mengalami beberapa kondisi ini:
Sementara itu, lebih baik konsultasikan dengan dokter jika Anda mengembangkan tanda atau gejala ini di area lengan atau tungkai:
Baca juga: 7 Penyebab Langit-langit Mulut Bengkak dan Cara Mengatasinya
Gumpalan darah dapat terbentuk di pembuluh darah mana pun di tubuh. Itu bisa berakhir di paru-paru, jantung, otak, atau area lain jika pecah dan mengalir melalui darah.
Merangkum WebMD, migrasi ini dapat menyebabkan komplikasi serius karena gumpalan atau bekuan darah tersebut bisa mengganggu aliran darah ke organ penting.
Hal ini bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Komplikasi potensial lainnya termasuk:
Gumpalan darah yang bersarang di arteri paru-paru di dalam salah satu paru-paru adalah emboli paru. Hal ini dapat mengakibatkan kadar oksigen dalam darah rendah dan kerusakan paru-paru, jantung, dan organ lainnya.
Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Penggumpalan darah di ginjal dapat menyebabkan kerusakan dan akhirnya, gagal ginjal. Cairan dan limbah dapat menumpuk yang menyebabkan sejumlah komplikasi lain termasuk tekanan darah tinggi.
DVT terjadi ketika gumpalan terbentuk di vena dalam di lengan atau tungkai. Ini dapat menyebabkan gejala di situs, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika gumpalan pecah dan berjalan ke paru-paru
Gumpalan darah yang terbentuk selama kehamilan biasanya terjadi di vena panggul atau ekstremitas bawah. Hal ini menimbulkan risiko emboli paru dan komplikasi terkait serta persalinan prematur sekunder, keguguran, dan kematian ibu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.