KOMPAS.com - Retensi air terjadi ketika terdapat masalah dengan satu atau lebih mekanisme tubuh untuk menjaga tingkat cairan.
Gejala utamanya adalah pembengkakan dan ketidaknyamanan pada tubuh.
Sistem peredaran darah, ginjal, sistem limfatik, faktor hormonal, dan sistem tubuh lainnya membantu menjaga tingkat cairan yang sehat.
Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Jika masalah muncul pada salah satu atau lebih sistem ini, bagaimanapun, retensi cairan atau dikenal juga sebagai edema dapat terjadi.
Edema dapat memengaruhi area tubuh mana pun. Itu terjadi karena berbagai alasan.
Merangkum Health Line, gejala retensi air atau retensi cairan akan tergantung pada bagian tubuh yang terkena.
Area tubuh yang umum terpengaruh, termasuk:
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Pada tungkai, kaki, dan tangan, gejala retensi air bisa meliputi:
Retensi cairan juga dapat memengaruhi area berikut:
Retensi air yang memengaruhi otak juga dikenal sebagai hidrosefalus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.