Asupan kalori, protein, biotin, zat besi, dan nutrisi lain yang tidak memadai adalah penyebab umum kerontokan rambut.
Pada dasarnya, ketika Anda tidak mengonsumsi cukup kalori dan nutrisi utama, tubuh Anda akan memprioritaskan kesehatan jantung, otak, dan organ lain daripada pertumbuhan rambut.
3. Kelaparan terus-menerus
Merasa lapar sepanjang waktu adalah salah satu tanda yang lebih jelas bahwa Anda tidak cukup makan.
Studi mengkonfirmasi bahwa nafsu makan dan mengidam makanan meningkat sebagai respons terhadap pembatasan kalori yang drastis karena perubahan tingkat hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Pada manusia, pembatasan kalori dapat menyebabkan rasa lapar dan mengidam makanan pada individu dengan berat badan normal dan kelebihan berat badan.
Dalam sebuah penelitian terhadap 58 orang dewasa, mengonsumsi makanan yang dibatasi 40 persen kalori dapat meningkatkan tingkat kelaparan sekitar 18 persen.
Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Memberi Kenyang Lebih Lama
Terlebih lagi, asupan kalori rendah telah terbukti meningkatkan produksi kortisol, hormon stres yang dikaitkan dengan rasa lapar dan peningkatan lemak perut.
Intinya, jika asupan kalori Anda turun terlalu banyak, tubuh Anda akan mengirimkan sinyal yang mendorong Anda untuk makan untuk menghindari potensi kelaparan.
4. Kesulitan hamil
Kurang makan dilaporkan dapat juga mengganggu kemampuan wanita untuk hamil.
Hipotalamus dan kelenjar pituitari yang terletak di otak Anda bekerja sama untuk menjaga keseimbangan hormon, termasuk kesehatan reproduksi.
Hipotalamus menerima sinyal dari tubuh yang memberitahukan kapan kadar hormon perlu disesuaikan.
Berdasarkan sinyal yang diterimanya, hipotalamus akan menghasilkan hormon yang merangsang atau menghambat produksi estrogen, progesteron, dan hormon lain oleh kelenjar pituitari.
Baca juga: 13 Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks
Penelitian telah menunjukkan bahwa sistem kompleks ini sangat sensitif terhadap perubahan asupan kalori dan berat badan.
Jika asupan kalori atau persentase lemak tubuh Anda turun terlalu rendah, sinyal dapat terganggu, yang menyebabkan perubahan jumlah hormon yang dilepaskan.
Tanpa keseimbangan hormon reproduksi yang tepat, kehamilan pun menjadi tidak dapat terjadi. Tanda pertama dari kondisi ini adalah amenore hipotalamus atau tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan atau lebih
Jadi, jika Anda mencoba untuk hamil, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan berkalori cukup untuk memastikan fungsi hormonal yang tepat dan kehamilan yang sehat.
5. Idap masalah tidur
Meskipun makan berlebihan dapat menyebabkan kesulitan tidur, tampaknya diet ketat juga dapat menyebabkan masalah tidur.
Penelitian pada hewan dan manusia telah menunjukkan bahwa pembatasan kalori tingkat kelaparan menyebabkan gangguan tidur dan pengurangan tidur gelombang lambat (slow-wave sleep) atau dikenal sebagai tidur nyenyak.
Dalam satu penelitian terhadap 381 mahasiswa, diet ketat dan masalah makan lainnya dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk dan suasana hati yang rendah.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Sulit Tidur Tanpa Bantuan Obat-obatan
Dalam penelitian kecil lainnya terhadap 10 wanita muda, empat minggu diet menyebabkan lebih sulit tidur dan penurunan jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur nyenyak.
Merasa seolah-olah Anda terlalu lapar untuk tidur atau bangun dengan rasa lapar adalah tanda-tanda utama bahwa Anda tidak cukup makan.
6. Gangguan iritabilitas (kemampuan untuk bereaksi atau menanggapi suatu stimulus)
Jika hal-hal kecil mulai membuat Anda marah, itu bisa jadi terkait dengan tidak cukup makan.
Sebuah studi terhadap 413 siswa perguruan tinggi dan sekolah menengah yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology pada 2000, menemukan bahwa sifat lekas marah dikaitkan dengan diet dan pola makan yang ketat..
Dengan demikian, untuk menjaga mood tetap stabil, jangan biarkan kalori Anda turun terlalu rendah.
Baca juga: 8 Bahaya Suka Marah untuk Kesehatan Fisik
7. Merasa dingin terus-terusan