Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2021, 14:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit batu empedu mungkin sudah tidak lagi asing di telinga.

Batu empedu adalah gumpalan padat yang terbentuk di kantong empedu.

Batu empedu yang muncul di kantong empedu disebut kolelitiasis.

Baca juga: 5 Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Sedangkan, batu empedu yang muncul di saluran empedu disebut sebagai koledocholitiasis.

Kantong empedu sendiri adalah organ kecil yang berada di bawah organ hati, di perut kanan atas. Itu adalah kantong yang menyimpan empedu, cairan kuning kehijauan yang membantu proses pencernaan.

Menurut Harvard Health Publications, 80 persen batu empedu terbentuk dari kolesterol.

Sedangkan 20 persen batu empedu lainnya terbuat dari garam kalsium dan bilirubin.

Melansir Health Line, tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan batu empedu terbentuk, meskipun beberapa teori telah mengemuka.

Ini termasuk:

1. Terlalu banyak kolesterol di empedu

Memiliki terlalu banyak kolesterol di empedu dapat menyebabkan batu kolesterol kuning.

Batu keras ini dapat berkembang jika hati menghasilkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

2. Terlalu banyak bilirubin di empedu

Bilirubin adalah bahan kimia yang diproduksi saat hati menghancurkan sel darah merah tua.

Beberapa kondisi, seperti kerusakan hati dan kelainan darah tertentu dapat menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin dari yang seharusnya.

Batu empedu pigmen terbentuk saat kantong empedu tidak dapat memecah kelebihan bilirubin. Batu keras ini sering kali berwarna coklat tua atau hitam.

3. Empedu terkonsentrasi karena kantong empedu penuh

Kantung empedu perlu mengosongkan empedu agar sehat dan berfungsi dengan baik.

Jika gagal mengosongkan isi empedu, empedu menjadi terlalu terkonsentrasi, yang menyebabkan terbentuknya batu.

Lantas, apakah batu empedu berbahaya?

Melansir Top Doctors, kebanyakan batu empedu tidak berbahaya. Tetapi, batu empedu bisa menjadi berbahaya.

Batu empedu dapat menimbulkan bahaya jika menghalangi kantong empedu dan aliran empedu yang melewatinya.

Baca juga: Benarkah Wanita Lebih Rentan Derita Penyakit Batu Empedu?

Dalam hal ini, penderita bisa terkena infeksi di dalam kantong empedu. Inilah yang dikenal sebagai kolesistitis yang bisa bersifat akut atau kronis (berlangsung lama).

Batu empedu yang keluar dari kantong empedu biasanya mengalir melalui saluran empedu.

Jika batu empedu tersangkut di empedu, ini dapat menyebabkan jaundice atau penyakit kuning.

Penyakit kuning berarti menguningnya mata dan menghasilkan urine berwarna kuning gelap.

Batu empedu juga dapat mengiritasi pankreas dan menyebabkan pankreatitis.

Baik pankreatitis dan penyakit kuning, dapat menjadi penyakit serius yang mengancam jiwa.

Dalam kasus yang jarang terjadi, batu empedu juga bisa masuk ke usus dan menyebabkan penyumbatan, yang berarti makanan tidak bisa masuk.

Apabila hal ini terjadi, pasien akan mengalami sakit perut dan muntah yang juga bisa menjadi kondisi serius.

Dengan demikian, batu empedu adalah kondisi yang tak layak disepelekan, sehingga perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Bagaimana batu empedu akan ditangani, hal itu perlu diputuskan dengan dokter spesialis yang akan memperhitungkan gejala, hasil scan, dan hasil tes darah dari masing-masing pasien.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

Gejala batu empedu

Melansir Mayo Clinic, sejumlah penderita kerap tidak menyadari dirinya mengalami gejala batu empedu. Terlebih saat batu empedu hanya muncul di kantong empedu.

Baru jika batu empedu bersarang di saluran empedu dan menyebabkan penyumbatan, penderita bisa merasakan beberapa tanda berikut:

  • Nyeri yang tiba-tiba dan cepat meningkat di perut bagian kanan atas 
  • Nyeri yang tiba-tiba dan cepat meningkat di perut bagian tengah, tepat di bawah tulang dada
  • Nyeri punggung di antara tulang belikat
  • Nyeri di bahu kanan
  • Mual atau muntah

Nyeri batu empedu bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.

Buatlah janji dengan dokter jika Anda memiliki tanda atau gejala yang membuat Anda khawatir.

Baca juga: 6 Minuman ala Rumah yang Bisa Bantu Perawatan Batu Ginjal

Sementara, cari perawatan segera jika Anda mengembangkan tanda dan gejala komplikasi batu empedu yang serius, seperti:

  • Nyeri perut sangat hebat sehingga tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
  • Menguningnya kulit dan bagian putih mata (penyakit kuning)
  • Demam tinggi disertai menggigil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau