Daging merah dan produk susu adalah sumber protein yang baik, tetapi cenderung juga tinggi lemak.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Sementara, asupan lemak yang tinggi dapat membuat kantong empedu bekerja terlalu berat mencerna lemak, sehingga malah meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Dengan demikian, makanan berprotein rendah lemak adalah pilihan yang cocok untuk kesehatan kantong empedu.
Ini termasuk:
Daging olahan dan produk susu sering kali mengandung garam tambahan.
Makanan segar tanpa tambahan garam adalah pilihan yang lebih menyehatkan.
Sebuah studi pada 2016 menemukan hubungan antara asupan protein nabati yang tinggi dan risiko penyakit kantong empedu yang lebih rendah.
Baca juga: 10 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal
3. Serat
Serat mendukung kesehatan pencernaan, dan mungkin menawarkan perlindungan dari penyakit kantong empedu dengan meningkatkan pergerakan makanan melalui usus dan menurunkan produksi asam empedu sekunder.
Pada 2014, para peneliti melihat bagaimana diet tinggi serat memengaruhi produksi lumpur bilier, yakni cairan empedu yang telah bercampur dengan kolesterol dan kristal garam, selama diet penurunan berat badan yang cepat untuk orang dengan obesitas.
Lumpur bilier adalah zat yang meningkatkan risiko penyakit kantong empedu. Itu bisa menumpuk pada orang yang berpuasa atau menurunkan berat badan dengan cepat.
Orang-orang yang mengikuti diet serat tinggi mengumpulkan lebih sedikit lumpur bilier, yang mengurangi risiko terkena penyakit kandung empedu.
Ini menunjukkan bahwa serat dapat membantu mencegah penyakit kantong empedu pada orang yang perlu menurunkan berat badan dengan cepat, dan mungkin juga pada orang secara keseluruhan.
Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi
Makanan yang mengandung serat tinggi, antara lain meliputi:
4. Lemak sehat
Tidak semua jenis lemak membahayakan kantong empedu.
Misalnya, lemak tak jenuh, seperti asam lemak omega 3 yang malah dapat membantu melindungi kantong empedu.
Makanan yang mengandung omega 3, di antaranya yakni:
Orang juga dapat mengonsumsi suplemen, tetapi mereka harus memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter sebelum mencobanya.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan