Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?

Kompas.com - 10/03/2021, 14:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda telah mengawasi tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh, ada hal lain yang mungkin perlu Anda pantau juga, yakni trigliserida.

Melansir Medical News Today, trigliserida adalah sejenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah.

Saat Anda makan, tubuh Anda mengubah kalori yang tidak perlu langsung digunakan menjadi trigliserida.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Trigliserida disimpan di sel lemak. Kemudian, hormon akan melepaskan trigliserida untuk energi di antara waktu makan.

Jika Anda secara teratur makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, terutama dari makanan berkarbohidrat tinggi, Anda mungkin memiliki trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia).

Berapa kadar trigliserida normal?

Tes darah sederhana dapat mengungkapkan apakah trigliserida Anda termasuk dalam kisaran yang sehat atau tidak.

Ini kriteriannya:

  • Normal: Kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL), atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L)
  • Garis batas tinggi: 150 hingga 199 mg/dL (1,8 hingga 2,2 mmol/L)
  • Tinggi: 200 hingga 499 mg/dL (2,3 hingga 5,6 mmol/L)
  • Sangat tinggi: 500 mg/dL atau lebih (5,7 mmol/L atau lebih)

Dokter Anda biasanya akan memeriksa trigliserida tinggi sebagai bagian dari tes kolesterol, yang terkadang disebut panel lipid atau profil lipid.

Anda harus berpuasa sebelum darah dapat diambil untuk pengukuran trigliserida yang akurat.

Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?

Mengapa trigliserida tinggi perlu diwaspadai?

Trigliserida tinggi termasuk kondisi yang patut diwaspadai.

Mengapa demikian?

Melansir Mayo Clinic, trigliserida tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri atau penebalan dinding arteri (arteriosklerosis).

Keduanya dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.

Trigliserida yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan radang pankreas akut (pankreatitis).

Trigliserida tinggi sering kali merupakan tanda dari kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, termasuk obesitas dan sindrom metabolik.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup terlalu banyak lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak normal.

Trigliserida tinggi juga bisa menjadi tanda kondisi medis berikut:

  • Diabetes tipe 2 atau pradiabetes
  • Rendahnya tingkat hormon tiroid (hipotiroidisme)
  • Kondisi genetik langka tertentu yang memengaruhi cara tubuh mengubah lemak menjadi energi

Terkadang trigliserida tinggi adalah efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:

  • Diuretik
  • Estrogen dan progestin
  • Retinoid
  • Steroid
  • Beta blockers
  • Beberapa imunosupresan
  • Beberapa obat HIV

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Kapan harus berbicara dengan dokter?

Setelah tes profil lipid, dokter akan memberi tahu tentang hasilnya.

Orang dengan kadar trigliserida dalam kategori garis batas tinggi atau tinggi harus berbicara dengan dokter untuk mendapatkan rencana individual.

Seorang dokter akan mempertimbangkan risiko kesehatan lain dan kondisi medis pasien saat menentukan apakah akan merekomendasikan perubahan gaya hidup saja atau menyertakan perawatan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau