Natrium adalah salah satu asupan yang perlu dikontrol para penderita tekanan darah tinggi.
Penderita tekanan darah tinggi idealnya hanya boleh mengonsumsi natrium maksimal 1.500 miligram per hari.
Untuk mengurangi natrium, pastikan Anda rajin membaca label makanan yang dikonsumsi.
Cermati dan batasi jika ada natrium, garam, dan sodium. Batasi atau setop konsumsi makanan olahan dan siap saji karena biasanya tinggi natrium.
Selain itu, hindari kebiasaan menambahkan garam ke dalam makanan. Satu sendok teh garam bisa mengandung 2.300 miligram natrium.
Secara bertahap, kurangi garam dan tambahkan rempah-rempah untuk menambah rasa pada makanan. Lambat laun, lidah dapat menyesuaikan penyesuaian rasa ini.
Baca juga: Resep Infused Water Timun untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Cara menurunkan darah tinggi tanpa obat juga perlu modifikasi pola makan ke arah sehat.
Melansir Healthline, penderita tekanan darah tinggi perlu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium. Kalium dapat mengimbangi natrium di dalam tubuh.
Makanan yang banyak mengandung kalium antara lain sayuran berdaun hijau, tomat, kentang, ubi jalar, buah beri, melon, pisang, alpukat, jeruk, tuna, salmon, kacang polong, beras merah, dan gandum utuh.
Batasi atau hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol seperti gorengan, daging merah, jerohan, makanan laut, makanan cepat saji.
Pastikan penderita darah tinggi juga mengurangi gula dan karbohidrat olahan seperti gandum atau tepung putih.
Selain itu, kurangi asupan kafein terutama bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein; seperti kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman berenergi.
Baca juga: Konsumsi Seledri untuk Turunkan Darah Tinggi, Bagaimana Baiknya?
Setiap batang rokok yang Anda isap dapat meningkatkan tekanan darah selang beberapa menit kemudian.
Berhenti merokok bisa jadi penurun tekanan darah tinggi secara alami, mengurangi risiko penyakit kronis, sekaligus menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Stres kronis juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Terlebih jika stres disertai kebiasaan makan tidak sehat, merokok, dan minum alkohol.