Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengatasi Palpitasi Jantung yang Baik Diketahui

Kompas.com - 23/03/2021, 14:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa jantung Anda berdenyut atau berdebar-debar lebih cepat dari biasanya?

Mungkin ini seperti jantung Anda berdetak kencang atau Anda merasakan denyut nadi di leher dan dada.

Jika pernah, Anda mungkin baru mengalami palpitasi jantung.

Baca juga: 10 Penyebab Palpitasi Jantung yang Perlu Diwaspadai

Palpitasi jantung adalah sensasi ketika jantung berdetak dengan kencang atau menambah detak ekstra.

Palpitasi jantung bisa saja berlangsung hanya beberapa detik dan dapat terjadi kapan saja. Ini termasuk saat Anda bergerak, duduk atau berbaring, atau berdiri diam.

Merangkum WebMD, palpitasi jantung sepintas memang terdengar menyeramkan yang berkaitan dengan adanya masalah jantung.

Tapi, kabar baiknya adalah tidak semua kasus detak jantung cepat berarti Anda memiliki kondisi jantung yang buruk.

Terkadang palpitasi jantung bisa disebabkan oleh hal-hal yang membuat jantung Anda bekerja lebih keras, seperti stres, penyakit, dehidrasi, atau olahraga.

Penyebab palpitasi jantung lainnya mungkin termasuk:

  • Kehamilan
  • Konsumsi kafein
  • Kondisi medis lainnya
  • Eek samping konsumsi obat-obatan tertentu
  • Konsumsi obat-obatan ilegal
  • Produk tembakau atau merokok

Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Dada pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi palpitasi jantung

Merangkum Health Line, untuk mengatasi palpitasi jantung, seseorang tidak selalu harus mendapatkan penanganan di ruang praktik dokter.

Pasalnya, tersedia sejumlah cara mengelola palpitasi jantung rumahan yang dapat dicoba.

Ini mungkin termasuk:

1. Cobalah teknik relaksasi

Stres dapat memicu atau memperburuk palpitasi jantung.

Hal itu dikarenakan, stres maupun rasa kegirangan bisa membuat adrenalin Anda melonjak.

Mengelola stres Anda melalui relaksasi dapat membantu.

Pilihan yang baik termasuk meditasi, tai chi, dan yoga.

Cobalah duduk bersila dan tarik napas perlahan melalui lubang hidung, lalu keluarkan melalui mulut. Ulangi sampai Anda merasa tenang.

Baca juga: 2 Penyebab Nyeri Dada Saat Membungkuk yang Perlu Diwaspadai

Anda juga harus fokus untuk bersantai sepanjang hari, tidak hanya saat Anda merasakan jantung berdenyut atau berdebar kencang.

Berhentilah dan tarik napas dalam lima kali setiap 1-2 jam untuk membantu menenangkan pikiran dan membuat Anda tetap rileks.

Menjaga tingkat stres tetap rendah akan membantu Anda menghindari episode detak jantung cepat dan menurunkan detak jantung istirahat Anda dari waktu ke waktu.

2. Lakukan manuver vagal

Saraf vagus memiliki banyak fungsi, termasuk menghubungkan otak ke jantung.

Manuver vagal dapat merangsang saraf vagus dan bisa membantu mengatur detak jantung yang cepat.

Anda dapat merangsang saraf vagus di rumah, tetapi Anda perlu atau harus mendapatkan persetujuan dokter terlebih dahulu.

Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Dada yang Datang dan Pergi

Secara umum berikut ini adalah beberapa cara untuk merangsang saraf vagus:

  • Mandi air dingin, percikkan air dingin ke wajah Anda, atau tempelkan handuk dingin atau kantong es ke wajah Anda selama 20-30 detik. “Kejutan” air dingin membantu merangsang saraf
  • Ucapkan kata “Om” atau batuk atau muntah
  • Tahan napas atau buat tekanan seolah-olah Anda akan buang air besar (BAB)

Untuk hasil terbaik, lakukan manuver vagal ini sambil berbaring telentang.

Dokter dapat menunjukkan kepada Anda bagaimana melakukannya dengan benar.

3. Minum air

Dehidrasi dapat menyebabkan palpitasi jantung. Itu karena darah Anda mengandung air.

Jadi, ketika Anda mengalami dehidrasi, darah Anda bisa menjadi lebih kental.

Sementara, semakin kental darah Anda, semakin keras jantung Anda harus bekerja untuk memindahkannya melalui pembuluh darah Anda.

Hal itu dapat meningkatkan denyut nadi Anda dan berpotensi menyebabkan palpitasi jantung.

Jika Anda merasakan denyut nadi Anda meningkat, ambillah segelas air.

Jika Anda melihat urine Anda berwarna kuning tua, minumlah lebih banyak cairan untuk mencegah palpitasi.

Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

4. Kembalikan keseimbangan elektrolit

Elektrolit membantu memindahkan sinyal listrik ke seluruh tubuh Anda.

Sinyal listrik penting untuk berfungsinya jantung Anda.

Beberapa elektrolit yang bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda meliputi:

  • Kalium
  • Kalsium
  • Magnesium
  • Sodium
  • Sebagian besar elektrolit ini paling baik diperoleh dari makanan.

Alpukat, pisang, ubi jalar, dan bayam adalah sumber potasium yang bagus.

Sementara, untuk meningkatkan asupan kalsium Anda, makan lebih banyak sayuran berdaun gelap dan produk susu.

Sayuran berdaun gelap juga merupakan sumber magnesium yang baik, begitu juga kacang-kacangan dan ikan.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Sedangkan, kebanyakan orang mendapatkan cukup natrium dalam makanan mereka dengan makanan kemasan seperti daging deli dan sup kalengan.

Suplemen juga dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit Anda. Tapi, bicarakan dengan dokter dulu sebelum mengambil suplemen baru.

Pasalnya, terlalu banyak elektrolit dapat menyebabkan masalah.

Jika Anda menduga Anda mungkin mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, dokter Anda dapat menguji urine dan darah Anda untuk memastikannya.

5. Hindari stimulan

Ada banyak zat yang mungkin dapat membuat Anda lebih mungkin memiliki detak jantung yang cepat.

Menghilangkan hal-hal ini dari rutinitas harian Anda dapat mengurangi atau bahkan menghentikan gejala Anda.

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Berikut ini beberapa kemungkinan stimulan yang mungkin bisa membuat Anda mengalami palpitasi jantung:

  • Minuman dan makanan berkafein
  • Produk tembakau atau rokok
  • Alkohol yang berlebihan
  • Obat salesma dan obat batuk tertentu
  • Penekan nafsu makan
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit mental
  • Obat tekanan darah tinggi atau obat hipertensi

Obat-obatan terlarang seperti kokain, speed, atau metamfetamin

Pemicu Anda sendiri kemungkinan besar unik bagi Anda.

Jadi, cobalah menyimpan daftar hal-hal yang Anda konsumsi yang dapat menyebabkan Anda mengalami palpitasi jantung.

Jika memungkinkan, hindari barang apa pun yang menurut Anda mungkin menyebabkan gejala Anda dan lihat apakah gejala Anda berhenti.

Bicaralah dengan dokter jika menurut Anda obat resep dapat menyebabkan gejala palpitasi jantung Anda.

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

6. Perawatan tambahan

Dalam banyak kasus palpitasi jantung, tidak diperlukan pengobatan.

Sebaliknya, Anda harus memperhatikan saat Anda mengalami palpitasi jantung dan menghindari aktivitas, makanan, atau hal lain yang menyebabkannya.

Anda mungkin perlu menuliskan kejadian saat Anda mengalami palpitasi untuk melihat apakah Anda dapat mengidentifikasi pemicunya.

Mencatat juga mungkin berguna jika Anda mengalami lebih banyak palpitasi jantung seiring waktu.

Anda dapat membawa informasi ini ke dokter pada janji konsultasi di kemudian hari.

Jika dokter telah mengidentifikasi atau mengetahui penyebab palpitasi jantung Anda, mereka akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai dengan faktor penyebabnya itu.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Palpitasi Jantung

Misalnya, jika tes diagnostik Anda menunjukkan bahwa Anda menderita penyakit jantung, dokter akan melanjutkan dengan rencana perawatan di area tersebut.

Pilihan pengobatan untuk penyakit jantung mungkin termasuk obat-obatan, pembedahan, atau implantasi perangkat seperti alat pacu jantung.

Jadi, bicaralah dengan dokter jika Anda memperhatikan detak jantung Anda lebih cepat dari biasanya.

Dokter tidak selalu bisa menentukan penyebab palpitasi jantung.

Mereka perlu mengesampingkan gangguan irama jantung seperti takikardia dan kondisi medis lainnya seperti hipertiroidisme.

Biasanya ada sedikit risiko komplikasi dengan palpitasi jantung kecuali jika disebabkan oleh kondisi jantung yang mendasarinya.

Jika hal itu disebabkan oleh kondisi jantung, Anda mungkin akan mengalami:

  • Pingsan jika jantung berdetak terlalu cepat dan menyebabkan tekanan darah turun
  • Serangan jantung jika palpitasi disebabkan oleh aritmia dan jantung tidak berdetak secara efisien
  • Stroke jika palpitasi disebabkan oleh fibrilasi atrium
  • Gagal jantung jika jantung tidak memompa dengan baik untuk waktu yang lama

Bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami palpitasi jantung dengan gejala lain atau jika Anda memiliki masalah lain tentang kesehatan Anda.

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau