2. Penyebab lingkungan
Produksi atau fungsi sperma dapat dipengaruhi oleh paparan berlebih pada elemen lingkungan tertentu.
Ini termasuk:
Paparan benzenes, toluene, xylene, herbicides, pestisida, pelarut organik, bahan pengecatan dan timbal dapat berkontribusi pada jumlah sperma yang rendah.
Paparan timbal atau logam berat lainnya juga dapat menyebabkan infertilitas.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Paparan radiasi dapat menurunkan produksi sperma.
Jika pria mengalaminya, diperlukan beberapa tahun agar produksi sperma bisa kembali normal.
Dengan radiasi dosis tinggi, produksi sperma bisa berkurang secara permanen.
Suhu yang tinggi dapat mengganggu produksi dan fungsi sperma.
Meskipun penelitian terbatas dan tidak dapat disimpulkan, seringnya penggunaan sauna atau bak mandi air panas dapat mengganggu jumlah sperma untuk sementara.
Duduk dalam waktu lama, mengenakan pakaian ketat atau bekerja di depan komputer laptop untuk waktu yang lama juga dapat meningkatkan suhu skrotum dan sedikit mengurangi produksi sperma.
Baca juga: Awas, Simpan HP di Saku Celana Bisa Rusak Kualitas Sperma
3. Kesehatan, gaya hidup, dan penyebab lainnya
Penyebab jumlah sperma rendah lainnya bisa meliputi:
Steroid anabolik yang digunakan untuk merangsang kekuatan dan pertumbuhan otot dapat menyebabkan testis menyusut dan produksi sperma menurun.
Penggunaan kokain atau mariyuana juga dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma pria.
Minum alkohol dapat menurunkan kadar testosteron dan menyebabkan produksi sperma menurun.
Pekerjaan tertentu mungkin terkait dengan risiko kemandulan, termasuk mengelas atau yang terkait dengan duduk dalam waktu lama, seperti mengemudi truk. Namun, data untuk mendukung pandangan ini tidak konsisten.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Pria yang merokok mungkin memiliki jumlah sperma yang lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.
Stres emosional yang parah atau berkepanjangan, termasuk stres tentang kesuburan, dapat mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.
Depresi dapat berdampak negatif pada konsentrasi sperma.
Obesitas dapat merusak kesuburan dengan beberapa cara, termasuk berdampak langsung pada sperma dan dengan menyebabkan perubahan hormon yang menurunkan kesuburan pria.
Jumlah sperma yang lebih rendah dari biasanya dapat terjadi akibat pengujian sampel sperma yang diambil terlalu cepat setelah ejakulasi terakhi, diambil terlalu cepat setelah sakit atau peristiwa yang membuat stres, atau tidak mengandung semua air mani (semen) yang diejakulasi karena ada yang tumpah selama pengambilan.
Untuk alasan ini, hasil umumnya didasarkan pada beberapa sampel yang diambil selama periode waktu tertentu.
Baca juga: 5 Penyebab Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir yang Bisa Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.