KOMPAS.com – Pernahkah Anda merasa sangat sulit untuk menurunkan berat badan?
Di mana Anda merasa sudah melakukan segala cara menurunkan berat badan dengan benar, tapi belum juga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Jika penah, lebih baik pastikan kembali diet Anda.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Jangan-jangan Anda sebenarnya sedang mengikuti nasihat yang salah arah atau ketinggalan jaman.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan diet yang sering terjadi untuk diketahui:
1. Hanya fokus pada skala berat
Sangat umum terjadi pada seseorang ketika merasa berat badannya tidak turun dengan cepat atau secara signifikan padahal sudah berpengang teguh pada diet yang sedang dijalani.
Jika Anda termasuk orang yang berpikir demikian, pahamilah bahwa angka pada timbangan hanyalah salah satu ukuran perubahan berat badan.
Berat badan dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk fluktuasi cairan dan seberapa banyak makanan yang tersisa di sistem Anda.
Faktanya, berat badan dapat berubah-ubah hingga 1,8 kg selama sehari, tergantung pada seberapa banyak makanan dan cairan yang Anda konsumsi.
Selain itu, peningkatan kadar estrogen dan perubahan hormonal lainnya pada wanita dapat menyebabkan retensi air yang lebih besar, yang tercermin dalam timbangan berat.
Jika angka pada timbangan tidak bergerak, Anda mungkin akan kehilangan massa lemak tetapi tetap menahan air.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu
Untungnya, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk menurunkan berat badan air.
Selain itu, jika Anda telah berolahraga dengan rutin, Anda mungkin mendapatkan otot dan kehilangan lemak.
Jika ini terjadi, pakaian Anda mungkin mulai terasa lebih longgar, terutama di sekitar pinggang, meskipun berat badan Anda stabil.
Mengukur pinggang Anda dengan meteran dan mengambil foto diri Anda setiap bulan dapat menunjukkan bahwa Anda benar-benar kehilangan lemak, meskipun angka pada timbangan Anda tidak banyak berubah.
2. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit kalori
Defisit kalori diperlukan untuk menurunkan berat badan. Ini berarti Anda perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi.
Selama bertahun-tahun telah diyakini bahwa penurunan 3.500 kalori per minggu bisa berdampak pada hilangnya lemak sebanyak 0,45 kg.
Baca juga: 11 Penyebab Retensi Air dalam Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Namun, penelitian terbaru menunjukkan defisit kalori yang dibutuhkan bervariasi pada masing-masing orang.
Anda mungkin merasa seolah-olah Anda tidak makan terlalu banyak kalori. Tapi pada kenyataannya, kebanyakan dari kita cenderung meremehkan dan tidak melaporkan apa yang kita makan.
Dalam studi selama dua minggu, 10 orang obesitas melaporkan hanya mengonsumsi 1.000 kalori per hari. Tapi pada faktanya, pengujian laboratorium menunjukkan bahwa partisipan ini mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari.
Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak makanan yang sehat tetapi juga tinggi kalori, seperti kacang-kacangan dan keju. Jadi, selalu amati porsi makanan yang akan dikonsumsi.
Di sisi lain, mengurangi asupan kalori terlalu banyak bisa menjadi kontraproduktif.
Studi tentang diet sangat rendah kalori yang menyediakan kurang dari 1.000 kalori per hari menunjukkan bahwa diet tersebut dapat menyebabkan hilangnya otot dan secara signifikan memperlambat metabolisme.
3. Tidak berolahraga atau berolahraga terlalu banyak
Selama penurunan berat badan, Anda pasti akan kehilangan sebagian massa otot serta lemak, meskipun jumlahnya tergantung pada beberapa faktor.
Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?
Jika Anda tidak berolahraga sama sekali sambil membatasi kalori, Anda cenderung akan kehilangan lebih banyak massa otot dan mengalami penurunan laju metabolisme.
Sebaliknya, olahraga dapat membantu meminimalkan jumlah massa otot tanpa lemak yang hilang, meningkatkan kehilangan lemak, dan mencegah metabolisme Anda melambat.