Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Lemak Menumpuk di Perut yang Baik Diantisipasi

Kompas.com - 17/04/2021, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Memiliki lemak perut berlebih sangatlah tidak sehat.

Kondisi ini merupakan faktor risiko dari beragam penyakit, seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker usus besar, kanker payudara, termasuk penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya.

Lemak perut di sini mengacu pada lemak yang berada di sekitar perut.

Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga

Ada dua jenis lemak perut ini, yakni:

  • Lemak visceral, yakni lemak yang mengelilingi hati dan organ lain di perut
  • Lemak subkutan, yakni lemak yang berada di bawah kulit

Komplikasi kesehatan dari lemak visceral lebih berbahaya daripada memiliki lemak subkutan.

Sayangnya, meski memiliki berat badan normal, orang dengan lemak perut berlebih tetap saja memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa penyebab lemak menumpuk di perut yang perlu diwaspadai:

1. Pola makan buruk

Merangkum Medical News Today, sering mengonsumsi makanan manis, seperti kue dan permen, serta minuman manis, seperti soda dan jus buah bisa memunculkan sejumlah dampak pada tubuh.

Ini termasuk:

  • Menyebabkan penambahan berat badan
  • Memperlambat metabolisme seseorang
  • Mengurangi kemampuan seseorang untuk memanfaatkan lemak

Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat juga dapat memengaruhi berat badan.

Baca juga: 11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan

Protein bisa membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, sehingga orang yang tidak memasukkan protein tanpa lemak ke dalam makanannya sehari-hari dapat makan lebih banyak secara keseluruhan.

Selain makanan yang mengandung gula, mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, lemak trans khususnya, dapat pula menyebabkan menyebabkan obesitas.

Lemak trans ada di banyak makanan, termasuk makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang, misalnya muffin atau biskuit.

The American Heart Association (AHA) menyarankan agar orang-orang bisa mengganti lemak trans dengan makanan sehat dari biji-bijian utuh, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda demi kesehatan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau