Selain mengiritasi tenggorokan Anda, makanan pedas bahkan bisa lebih merusak dengan refluks asam lambung sebaiknya pemicunya.
7. Kehilangan nafsu makan
Beberapa penelitian menemukan bahwa makanan pedas dapat mengekang nafsu makan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang merasa lebih puas setelah makan makanan pedas dan panas, serta mengonsumsi lebih sedikit lemak.
Meskipun menahan nafsu makan tampaknya merupakan cara mudah untuk menurunkan berat badan, tidak disarankan bagi Anda untuk makan makanan pedas setiap hari.
Jika Anda melakukannya secara berlebihan, kehilangan nafsu makan bisa menjadi masalah yang jauh lebih serius.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Dehidrasi yang Baik Diketahui
8. Memiliki tanda-tanda gastritis akut
Gastritis terjadi ketika lapisan perut Anda meradang dan bisa disebabkan oleh makan makanan pedas. Kebanyakan orang mengalami gastritis akut, yang berarti datangnya tiba-tiba dan bersifat sementara.
Gejala gastritis akut bisa berupa:
Untuk menghindari kerusakan pada perut Anda, cobalah untuk mengurangi jumlah makanan pedas yang Anda makan.
9. Mulai berkeringat
Mulai berkeringat bisa menjadi tanda Anda mungkin perlu berhenti mengonsumsi makanan pedas jika Anda benar-benar ingin menghindari bau badan tidak sedap atau penampilan sempurna tanpa keringat.
Saat berkeringat, bakteri akan memecah protein tertentu di dalam keringat menjadi asam. Hal itu pada akhirnya bisa membuat bau badan.
Baca juga: 10 Manfaat Cabai untuk Kesehatan
Perlu dipahami bahwa berkeringat setelah makan makanan pedas adalah respons yang wajar.
Bagaimanapun, berkeringat adalah cara tubuh Anda untuk mencoba mendinginkan tubuh.
Seperti diketahui, capsaicin dalam makanan pedas dapat mengirimkan sinyal ke otak Anda yang mengatakan bahwa Anda kepanasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.