Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2021, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Tanpa respons sistem daya tahan tubuh tersebut, cedera atau infeksi sederhana bisa berdampak fatal sampai mematikan.

Baca juga: Gejala Demam Karena Infeksi Virus

Peradangan kronis cenderung dianggap peradangan yang “buruk” karena terkait dengan penyakit kronis.

Peradangan kronis terjadi ketika tubuh merespons zat yang tidak diinginkan oleh tubuh, seperti racun dari asap rokok atau kelebihan sel lemak.

Di dalam pembuluh darah arteri, peradangan lambat laun dapat memicu terbentuknya plak dari lemak kolesterol (aterosklerosis).

Tubuh menganggap plak ini tidak normal dan asing, sehingga berupaya untuk menutupi plak ini dari aliran darah.

Apabila proses tersebut berlangsung dalam waktu lama, plak rentan pecah, lalu serpihan pecahannya bercampur dengan darah, dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah.

Gumpalan tersebut apabila tidak segera diantisipasi bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Demam, Kok Bisa?

Penyebab peradangan dan gejalanya

Penyebab peradangan juga sangat tergantung jenisnya. Peradangan akut biasanya disebabkan oleh cedera misalkan terkilir, terbentur, terjatuh, atau tergores.

Proses peradangan akut ini terjadi dengan cepat dan menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Kulit kemerahan
  • Nyeri atau rasanya seperti ditekan
  • Bengkak atau benjol
  • Bagian yang cedera terasa panas
  • Memar
  • Kaku
  • Bagian yang sakit susah digerakkan

Peradangan akut terkait cedera bisa berlangsung selama beberapa hari sampai bulan.

Selain itu, peradangan akut juga bisa disebabkan infeksi virus atau bakteri. Ketika tubuh mengidentifikasi ada serangan bakteri atau virus, sel darah putih akan melepaskan beberapa zat kimia inflamasi.

Baca juga: Bolehkah Mengompres Anak yang Demam dengan Air Dingin?

Respons alami peradangan akut ini tak jarang membuat penderitanya merasa tidak enak badan dan kelelahan.

  • Gejala peradangan akut saat tubuh mengalami infeksi, antara lain:
  • Demam
  • Mual
  • Lesu
  • Mudah mengantuk
  • Hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala

Gejala tersebut bisa muncul selama beberapa hari atau minggu, atau mungkin lebih lama apabila infeksi cukup serius.

Sejumlah infeksi penyebab peradangan akut di antaranya bronkitis, tonsilitis, apendisitis, radang selaput lendir, meningitis, sampai Covid-19.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makin Tinggi Suhu Demam Risiko Kejang Kian Besar?

Sementara itu, peradangan kronis disebabkan masalah kesehatan yang mengganggu kesehatan jaringan, organ, dan sel tubuh.

Beberapa masalah kesehatan penyebab peradangan kronis, antara lain:

  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Penyakit ginjal
  • Kanker
  • Depresi
  • Penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer
  • Penyakit autoimun
  • Osteoporosis
  • Fatty liver
  • Obesitas

Peradangan kronis jarang menimbulkan gejala khusus. Namun, masalah kesehatan ini bisa berdampak fatal dan mengurangi kualitas hidup pengidapnya.

Setelah sekilas mengetahui apa itu peradangan, seseorang bisa mengetahui apakah tubuhnya mengalami peradangan akut atau kronis lewat pemeriksaan kesehatan lengkap.

Jika dicurigai ada peradangan tertentu, dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan lanjutan berupa tes darah dan pencitraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com