KOMPAS.com - Mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas menggambarkan ketidaknyamanan saat bernapas dan perasaan seolah-olah tidak dapat menarik napas secara penuh.
Sesak napas bisa berkembang secara bertahap atau datang tiba-tiba.
Masalah pernapasan ringan, seperti kelelahan setelah melakukan olahraga aerobik tidak termasuk dalam kategori ini.
Baca juga: Dyspnea (Sesak Napas): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Dilansir dari Mayo Clinic, ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab sesak napas. Tapi, kebanyakan sesak napas disebabkan oleh gangguan paru-paru dan jantung.
Pasalnya, kedua organ tersebut terlibat dalam pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan membuang karbondioksida.
Meski begitu, tetap saja tidak semua penyebab sesak napas terkait dengan kondisi paru-paru dan jantung.
Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Perlu Dikonsumsi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Saja?
Misalnya, sesak napas juga bisa berkembang sebagai akibat dari stres dan kecemasan.
Selama ini banyak orang mungkin sudah mengetahui bahwa sesak napas dapat disebabkan oleh asma. Hal itu memang benar.
Tapi sebenarnya, ada beberapa kondisi paru-paru lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernapas. Banyak di antaranya bahkan membutuhkan perhatian medis segera.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami
Melansir Health Line, berikut ini adalah beberapa kondisi paru-paru yang bisa menjadi penyebab sesak napas untuk diwaspadai:
1. Asma
Asma adalah peradangan dan penyempitan saluran udara yang dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:
Asma adalah kondisi umum yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Baca juga: 11 Gejala Awal Asma yang Patut Diwaspadai
2. Pneumonia atau radang paru-paru
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan serta nanah di paru-paru.
Kebanyakan jenis pneumonia termasuk penyakit menular.
Pneumonia bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa, jadi pengobatan yang tepat sangat penting.
Gejala pneumonia mungkin termasuk:
Baca juga: 6 Bahaya Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
3. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
PPOK mengacu pada sekelompok penyakit yang menyebabkan fungsi paru-paru memburuk.
Tanda dan gejala PPOK lainnya termasuk:
Emfisema atau penyakit kronis akibat kerusakan pada alveolus (kantong udara kecil pada paru-paru) yang sering disebabkan oleh merokok selama bertahun-tahun termasuk dalam kategori penyakit ini.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
4. Emboli paru
Emboli paru adalah penyumbatan di satu atau lebih arteri yang menuju ke paru-paru. Hal ini sering kali disebabkan oleh penggumpalan darah dari tempat lain di tubuh, seperti kaki atau panggul yang mengalir ke paru-paru.
Emboli paru adalah kondisi paru-paru yang bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis segera.
Selain sesak napas, gejala emboli paru lainnya termasuk:
Baca juga: 3 Penyebab Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi yang memengaruhi arteri di paru-paru.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penyempitan atau pengerasan arteri tersebut dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi
Gejala hipertensi pulmonal sering kali dimulai dengan:
Setelah itu, gejala hipertensi pulmonal bisa sangat mirip dengan emboli paru.
Kebanyakan orang dengan hipertensi paru akan merasakan sesak napas yang memburuk seiring berjalannya waktu.
Sementara, nyeri dada, sesak napas, atau kehilangan kesadaran adalah gejala yang memerlukan perhatian medis darurat.
Baca juga: 10 Minuman untuk Menurunkan Darah Tinggi
6. Croup
Croup adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan yang pada umumnya dialami anak-anak.
Anak yang menderita croup biasanya mengalami gejala yang khas, yaitu batuk keras seperti menggonggong
Buatlah janji dengan dokter jika Anda atau anak Anda memiliki gejala croup ini.
Anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 3 tahun paling rentan terhadap croup.
Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan
7. Epiglotitis
Epiglotitis adalah peradangan yang terjadi pada epiglotis karena infeksi.
Epiglotis sendiri adalah tulang rawan yang berfungsi sebagai katup antara saluran makan dan trakea (saluran pernafasan).
Epiglotitis merupakan penyakit yang berpotensi mengancam nyawa yang membutuhkan perhatian medis segera.
Baca juga: 8 Manfaat Konsumsi Kimchi bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Selain kesulitan bernapas atau sesak napas, gejala epiglotitis lainnya yang dapat diwaspadai termasuk:
Salah satu penyebab umum epiglotis dapat dicegah dengan vaksinasi haemophilus influenzae tipe b (Hib).
Vaksin ini pada umumnya hanya diberikan kepada anak-anak di bawah usia lima tahun, karena orang dewasa cenderung tidak terkena infeksi Hib.
Baca juga: 7 Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.