Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Hidung Meler Setelah Makan, Tak Hanya Makanan Pedas

Kompas.com - 27/05/2021, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Tes tusuk kulit atau tes tempel, di mana kulit ditusuk dengan alergen untuk memeriksa reaksi kulit
  • Tes intradermal, di mana kulit disuntik dengan alergen untuk memeriksa reaksi kulit
  • Tes darah, seperti RAST atau ELISA yang memeriksa darah seseorang untuk menemukan antibodi yang terkait dengan alergen tertentu

Jika penyebab gejala seseorang ternyata bukan penyebab alergi, orang tersebut mungkin menderita rhinitis gustatory atau rhinitis vasomotor.

Cara mengobati hidung meler setelah makan

Perawatan rhinitis akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk pemicu kondisi tersebut dan kondisi medis lain yang menyertai.

Seseorang mungkin dapat mencegah gejala rhinitis alergi dengan menghindari pemicu spesifik yang membuat mereka alergi.

Seorang dokter dapat membantu untuk mengetahui zat mana yang membuat seseorang alergi dengan melakukan tes kulit atau darah.

Baca juga: 7 Gejala Awal Flu dan Cara Mengatasinya

Secara umum seseorang dapat mengobati rhinitis alergi dan non-alergi dengan beragam cara berikut:

  • Dekongestan. Obat dekongestan dapat mengurangi gejala hidung meler atau hidung tersumbat. Obat ini dapat membantu mengatasi reaksi alergi dan sinusitis
  • Antihistamin. Perawatan yang paling umum untuk reaksi alergi adalah antihistamin 
  • Semprotan hidung yang mengandung dekongestan atau kortikosteroid mungkin juga berguna untuk meredakan hidung meler dan masalah terkait sinus lainnya
  • Imunoterapi. Seorang dokter mungkin merekomendasikan imunoterapi untuk alergi parah, di mana seseorang tidak peka terhadap alergen

Dekongestan tidak dianjurkan untuk semua orang.

Seseorang harus berbicara dengan dokter sebelum minum obat ini jika mereka hamil atau memiliki salah satu dari kondisi berikut:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit jantung
  • Glaukoma
  • Hipertiroidisme

Jika memiliki alergi parah, seseorang mungkin perlu membawa suntikan epinefrin untuk penggunaan darurat.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau