Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Cukup Bantu Turunkan Berat Badan, Kok Bisa?

Kompas.com - 27/05/2021, 18:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

3. Kurang tidur meningkatkan gairah makanan tinggi kalori

Kurang tidur dapat mengubah cara kerja otak.

Dalam sebuah studi berjudul “Frontal lobe metabolic decreases with sleep deprivation not totally reversed by recovery sleep”, kurang tidur dapat menjemukan aktivitas di lobus frontal otak, yakni bagian otak yang memengaruhi pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

Oleh karena itu, kurang tidur dapat menyebabkan seseorang lebih sulit mengendalikan diri.

Selain itu, penelitian lain berjudul “Brief communication: Sleep curtailment in healthy young men is associated with decreased leptin levels, elevated ghrelin levels, and increased hunger and appetite” menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan keinginan pada makanan yang tinggi kalori, karbohidrat, dan lemak.

Penelitian lain pun mengungkapkan hal yang sama.

Penelitian terhadap 12 pria dengan judul “Acute partial sleep deprivation increases food intake in healthy men” mengungkapkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam makan rata-rata 559 kalori lebih banyak keesokan harinya, dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Baca juga: 4 Penyebab Sering Bangun Tidur Terlalu Pagi dan Cara Mengatasinya

4. Tidur yang cukup dapat meningkatkan aktivitas fisik

Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan di siang hari dan membuat seseorang cenderung tidak bersemangat dan kurang termotivasi untuk berolahraga.

Selain itu, ia juga akan cenderung lelah lebih awal selama aktivitas fisik.

Sebuah studi 15 pria berjudul “Short-term sleep loss decreases physical activity under free-living conditions but does not increase food intake under time-deprived laboratory conditions in healthy men” menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penurunan aktivitas fisik.

Kabar baiknya adalah tidur lebih banyak dapat membantu meningkatkan kinerja atletik.

Dalam sebuah penelitian berjudul “The effects of sleep extension on the athletic performance of collegiate basketball players”, pemain bola basket diminta untuk menghabiskan 10 jam di tempat tidur setiap malam selama lima hingga tujuh minggu.

Hasilnya, gerak mereka menjadi lebih cepat, waktu reaksi mereka meningkat, akurasi mereka meningkat, dan tingkat kelelahan mereka menurun.

5. Tidur membantu mencegah resistensi insulin

Dikutip dari “Sleep disorders and the development of insulin resistance and obesity”, tidur yang buruk dapat menyebabkan resistensi insulin.

Insulin adalah hormon yang memindahkan gula dari aliran darah ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Baca juga: 10 Cara Agar Tidur Bisa Teratur

Ketika sel menjadi resisten terhadap insulin, lebih banyak gula yang tertinggal di aliran darah dan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya.

Insulin berlebih membuat seseorang lebih mudah lapar dan memberi tahu tubuh untuk menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak.

Resistensi insulin adalah awal untuk diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com