Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2021, 16:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Riset yang diterbitkan dalam International Journal of Audiology membuktikan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 juga mengalami gejala tinnitus.

Tinnitus merupakan sekumpulan gejala dari beberapa kondisi kesehatan lain yang mendasari.

Dalam kebanyakan kasus, tinnitus adalah reaksi sensorineural di otak terhadap kerusakan di telinga dan sistem pendengaran.

Meskipun tinnitus sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran, ada sekitar 200 gangguan kesehatan berbeda yang dapat menyebabkan tinnitus sebagai gejalanya.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Stres Pada Anak Bisa Berakibat Fatal

Berikut beberapa hal yang bisa memicu tinnitus:

1. Gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran sensorineural biasanya disertai dengan tinitus.

Beberapa peneliti percaya bahwa tinitus tidak dapat terjadi tanpa adanya kerusakan sebelumnya pada sistem pendengaran.

Gangguan pendengaran bisa terjadi karena faktor usia. Biasanya, manusia mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran di usia 60 tahun.

Karena itu, tinnitus kerap dialamioleh orang lanjut usia. Suara yang terlalu bising juga bisa memicu gangguan pendengaran.

Paparan terhadap suara keras, baik dalam satu pengalaman traumatis atau seiring waktu, dapat merusak sistem pendengaran dan mengakibatkan gangguan pendengaran dan terkadang juga tinitus.

Gangguan pendengaran yang dikaitkan dengan tinitus masih diselidiki oleh para peneliti.

Namun, hilangnya frekuensi suara tertentu menyebabkan perubahan spesifik dalam cara otak memproses suara.

Tinnitus mungkin merupakan cara otak untuk mengisi frekuensi suara yang hilang yang tidak lagi diterima dari sistem pendengaran.

2. Penyumbatan liang telinga

Penyumbatan di liang telinga dapat menyebabkan penumpukan tekanan di telinga bagian dalam, yang memengaruhi fungsi gendang telinga.

Selain itu, benda yang menyentuh gendang telinga secara langsung dapat mengiritasi organ dan menimbulkan persepsi gejala tinitus.

3. Trauma Kepala dan Leher

Cedera parah pada kepala atau leher dapat menyebabkan masalah saraf, aliran darah, dan otot yang menimbulkan persepsi tinnitus.

Pasien yang mengalami trauma kepala dan leher sering kali mjuga mengalami sensasi suara tertentu di telinganya.

Tinnitus yang terkait dengan masalah kepala, leher, atau gigi terkadang disebut sebagai tinnitus somatik.

Baca juga: 3 Cara Atasi Kecemasan yang Mengganggu Tidur

4. Gangguan Sendi temporomandibular

Tinnitus somatik juga bisa disebabkan oleh gangguan sendi temporomandibular.

Sendi temporomandibular adalah tempat rahang bawah terhubung ke tengkorak, dan terletak di depan telinga.

Kerusakan otot, ligamen, atau tulang rawan di area tersebuut dapat menyebabkan gejala tinitus. T

Penderita tinitus akibat gangguan sendi temporomandibular bisa mengalami nyeri pada wajah atau rahang, kemampuan gerak rahang yang terbatas, dan suara letupan yang teratur saat mengunyah atau berbicara.

5. Cedera Otak Traumatis

Cedera otak traumatis yang disebabkan oleh guncangan gegar otak, dapat merusak area pemrosesan pendengaran otak dan menimbulkan gejala tinitus.

Hampir 60 persen dari semua kasus tinnitus disebabkan oleh cedera otak traumatis ringan hingga parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau