Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/06/2021, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Liver atau hati adalah organ sekuran bola sepak. Organ ini berada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut Anda.

Liver merupakan salah satu organ yang bekerja paling keras di tubuh.

Melansir WebMD, organ hati membantu Anda mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan energi itu untuk digunakan di masa mendatang.

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Liver juga memainkan peran penting dalam menyaring zat beracun dari darah.

Penyakit liver dapat terjadi karena faktor genetik.

Liver bermasalah juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus, penggunaan alkohol tidak bijak, dan obesitas.

Seiring waktu, kondisi yang merusak liver ini dapat menyebabkan jaringan parut atau sirosis.

Sementara itu, sirosis hati bisa menyebabkan gagal hati, yakni kondisi yang dapat mengancam jiwa.

Inilah mengapa penting bagi siapa saja untuk dapat mengenali gejala penyakit liver sesegera mungkin untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengoabatan atas gangguan kesehatan tersebut.

Pengobatan dini dapat memberikan waktu bagi hati untuk sembuh.

Perlu diperhatikan bahwa penyakit liver di sini adalah istilah untuk menggambarkan sejumlah kondisi yang memengaruhi organ hati. Penyakit hati tidak berdiri sendiri sebagai suatu penyakit.

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Gejala penyakit liver

Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit liver tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala yang nyata.

Jika tanda dan gejala penyakit liver memang terjadi, ini mungkin termasuk:

  1. Kulit dan mata tampak menguning (jaundice atau penyakit kuning)
  2. Sakit perut dan bengkak
  3. Bengkak di kaki dan pergelangan kaki
  4. Kulit yang gatal
  5. Warna urine gelap
  6. Warna tinja pucat, berdarah, atau hitam
  7. Kelelahan kronis
  8. Mual atau muntah
  9. Kehilangan selera makan
  10. Kecenderungan mudah memar

Perlu diingat bahwa gejala penyakit hati pada masing-masing orang dapat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: 10 Penyebab Penyakit Hati dan Ciri Gejalanya

Jika Anda memiliki kondisi yang dicurigai menjadi gejala penyakit liver, sebaiknya jangan tunda untuk segera pergi ke dokter.

Apa saja masalah liver yang umum terjadi?

Melansir Health Line, ada banyak kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan hati seseorang.

Berikut ini beberapa bentuk penyakit liver yang patut diwaspadai:

1. Hepatitis

Hepatitis adalah infeksi virus pada organ hati Anda. Infeksi virus ini bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan hati, sehingga sulit bagi hati Anda untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

Semua jenis hepatitis menular, tetapi Anda dapat mengurangi risiko dengan mendapatkan vaksinasi untuk tipe A dan tipe B.

Anda juga dapat mengambil langkah pencegahan hepatitis lainnya, termasuk melakukan seks aman dan tidak berbagi jarum suntik.

Baca juga: 5 Tahapan Penyakit Hati dan Gejalanya

Ada lima jenis hepatitis:

  • Hepatitis A biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi pemulihan dapat memakan waktu beberapa minggu
  • Hepatitis B bisa akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Hepatitis B menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah dan air mani. Meskipun hepatitis B dapat diobati, tidak ada obat untuk itu. Perawatan dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi, jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin jika Anda berisiko terkena hepatitis B
  • Hepatitis C juga bisa akut atau kronis. Hepatitis ini sering menyebar melalui kontak dengan darah dari seseorang dengan hepatitis C. Meskipun sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, dapat menyebabkan kerusakan hati permanen pada tahap selanjutnya
  • Hepatitis D adalah bentuk hepatitis serius yang hanya berkembang pada orang dengan hepatitis B (tidak dapat menular dengan sendirinya). Hepatitis D bisa juga akut atau kronis.
  • Hepatitis E biasanya disebabkan oleh minum air yang terkontaminasi. Pada umumnya, hepatitis ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa komplikasi yang bertahan lama

Baca juga: 6 Penyebab Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai

2. Penyakit perlemakan hati

Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati (fatty liver).

Ada dua jenis penyakit perlemakan hati yang bisa terjadi, yakni:

  • Penyakit perlemakan hati alkoholik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berat
  • penyakit perlemakan hati nonalkoholik yang disebabkan oleh faktor lain yang masih coba dipahami oleh para ahli

Jika tidak ditangani, kedua jenis penyakit fatty liver ini  bisa menyebabkan kerusakan hati, yang menyebabkan sirosis dan gagal hati.

Diet dan perubahan gaya hidup lainnya seringkali dapat memperbaiki gejala dan mengurangi risiko komplikasi.

3. Kondisi autoimun

Kondisi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh Anda.

Baca juga: 14 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Beberapa kondisi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel dan hati Anda, termasuk:

  • Hepatitis autoimun. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda menyerang hati Anda, sehingga terjadi peradangan. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati
  • Sirosis bilier primer (PBC) yang merupakan hasil dari kerusakan pada saluran empedu di hati Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan empedu. Sirosis bilier primer dapat pula menyebabkan sirosis dan gagal hati
  • Kolangitis sklerosis primer, yakni kondisi peradangan yang menyebabkan kerusakan bertahap pada saluran empedu Anda. Saluran empedu Anda pada akhirnya tersumbat, menyebabkan empedu menumpuk di hati Anda. Hal ini dapat menyebabkan sirosis atau gagal hati.

4. Kondisi genetik

Beberapa kondisi genetik yang Anda warisi dari salah satu orang tua Anda juga dapat memengaruhi hati Anda:

  • Hemochromatosis menyebabkan tubuh Anda menyimpan lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan. Zat besi ini tetap berada di organ Anda, termasuk hati Anda. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka waktu yang lama jika tidak dikelola
  • Penyakit Wilson menyebabkan hati Anda menyerap tembaga alih-alih melepaskannya ke saluran empedu Anda. Akhirnya, hati Anda mungkin menjadi terlalu rusak untuk menyimpan lebih banyak tembaga, memungkinkannya mengalir melalui aliran darah Anda dan merusak bagian lain dari tubuh Anda, termasuk otak Anda
  • Defisiensi alfa-1 antitripsin (AT) terjadi ketika hati Anda tidak dapat membuat cukup alfa-1 antitripsin, protein yang membantu mencegah kerusakan enzim di seluruh tubuh Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru serta penyakit hati. Tidak ada obatnya, tetapi perawatan dapat membantu

Baca juga: 6 Macam Penyakit Ginjal dan Penyebabnya

5. Kanker hati

Kanker hati adalah kanker yang pertama kali berkembang di hati Anda.

Jika kanker dimulai di tempat lain di tubuh tetapi menyebar ke hati, itu disebut kanker hati sekunder.

Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler.

Karsinoma hepatoseluler cenderung berkembang sebagai beberapa kanker kecil di hati Anda, meskipun itu juga dapat dimulai sebagai tumor tunggal.

Komplikasi penyakit hati lainnya, terutama yang tidak diobati dapat berkontribusi pada perkembangan kanker hati.

6. Sirosis hati

Sirosis mengacu pada jaringan parut yang dihasilkan dari penyakit hati dan penyebab kerusakan hati lainnya, seperti gangguan penggunaan alkohol.

Baca juga: 5 Penyebab Sirosis Hati yang Perlu Diwaspadai

Fibrosis kistik dan sifilis juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan pada akhirnya menyebabkan sirosis.

Hati Anda dapat beregenerasi sebagai respons terhadap kerusakan, tetapi proses ini biasanya menghasilkan perkembangan jaringan parut.

Semakin banyak jaringan parut yang berkembang, maka kian sulit bagi hati Anda untuk berfungsi dengan baik.

Pada tahap awal, sirosis sering dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Tetapi jika tidak dikelola, itu dapat menyebabkan komplikasi lain dan mengancam jiwa.

7. Gagal hati

Gagal hati kronis biasanya terjadi ketika sebagian besar hati Anda rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pada umumnya, gagal hati yang berhubungan dengan penyakit hati dan sirosis terjadi secara perlahan.

Anda mungkin tidak memiliki gejala apapun pada awalnya. Namun seiring waktu, Anda mungkin mulai memperhatikan:

  • Penyakit kuning
  • Diare
  • Kebingungan
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Mual

Gagal hati adalah kondisi serius yang membutuhkan manajemen berkelanjutan.

Gagal hati akut di sisi lain sering kali terjadi sebagai respons terhadap overdosis atau keracunan.

Baca juga: 11 Penyebab Gagal Hati Akut yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau