Ketika cakram menipis, bahkan pada tingkat kecil, itu dapat mulai memberi tekanan pada saraf sensitif di dalam tulang belakang.
Tekanan pada saraf inilah yang kemudian akan terasa sebagai sakit pinggang.
Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?
Selain itu, kurang minum juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami batu ginjal. Salah satu gejala batu ginjal yang bisa dirasakan oleh penderitanya yakni sakit pinggang.
Menurut Urology Car Foundation, faktor risiko utama batu ginjal adalah volume urine rendah yang terjadi secara konstan.
Volume atau kelurahan urine yang rendah ini dapat disebabkan oleh dehidrasi akibat olahraga berat, bekerja atau tinggal di tempat yang panas, maupun kurang minum cairan.
Volume urine yang rendah berarti tidak ada cukup air untuk melarutkan mineral dalam urine, sehingga mineral dapat mengendap di ginjal, kemudian menjadi batu ginjal.
Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi siapa saja untuk bisa mencukupi kebutuhan minum setiap harinya sebagai bagian dari cara mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal.
Meningkatkan asupan cairan dapat membantu melarutkan mineral dalam urine.
Orang dewasa rata-rata disarankan untuk dapat mengonsumsi air putih 8-10 gelas atau 2 liter sehari.
Sementara, orang dewasa yang mengalami batu ginjal mungkin perlu minum lebih banyak air putih.
Penderita batu ginjal harus minum cukup setidaknya 3 liter air putih untuk menghasilkan setidaknya 2,5 liter urine setiap hari.
Sebaiknya jangan ragu untuk bisa segera berkonsultasi dengan dokter terdekat jika Anda mengalami sakit pinggang terkait kurang minum.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.