Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Narkoba dan Bahayanya bagi Tubuh

Kompas.com - 14/06/2021, 06:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BNN,

Jenis narkoba ini diketahui sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian.

Contoh dari narkotika bersifat sintetis, yaitu:

  • Amfetamin yang memiliki beberapa jenis turunan seperti sabu-sabu (metamfetamina) dan ekstasi
  • Metadon
  • Hindeksamfetamin

2. Narkotika semi sintetis

Narkoba semi sintetis adalah jenis narkoba yang diolah menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya.

Contoh narkotika semi sintetis adalah:

  • Morfin
  • Heroin
  • Kodein

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

3. Narkotika alami

Ganja dan koka menjadi contoh dari narkotika yang bersifat alami.

Narkoba jenis ini diketahui langsung bisa digunakan melalui proses sederhana.

Meski demikian, karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut tidak boleh digunakan secara sembarangan, termasuk untuk obat.

Jika disalahgunakan, narkoba alami bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya, yakni bisa berakibat fatal berupa kematian.

Bahaya konsumsi narkoba

Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi narkoba.

Baca juga: Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam

Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja penggunakaan narkoba harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter.

Ada banyak potensi bahaya narkoba bagi kesehatan yang bisa terjadi.

Ini termasuk:

1. Dehidrasi

Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan bisa mengalami kekurangan cairan.

Jika efek ini terus terjadi, tubuh bisa mengalami kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada.

Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini adalah dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

2. Halusinasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com