Dengan demikian, sebenarnya tidak ada hubungan secara langsung antara sarapan dengan obesitas.
Gaya hiduplah yang memengaruhi kesehatan seseorang secara langsung.
Beberapa orang mengklaim bahwa sarapan pagi dapat meningkatkan metabolisme tubuh, tetapi ini ternyata hanyalah mitos.
Sebenarnya, klaim ini mengacu pada efek termis dari makanan, yaitu peningkatan kalori yang terbakar setelah makan.
Namun, perlu dicatat bahwa yang memengaruhi metabolisme adalah jumlah total makanan yang dikonsumsi sepanjang hari, tidak ada hubungannya dengan waktu makan.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu dengan Aman
Hal ini diperkuat dengan studi berjudul “Effect of breakfast skipping on diurnal variation of energy metabolism and blood glucose” yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kalori yang terbakar selama 24 jam antara orang yang sarapan atau orang yang melewatkannya.
Mungkin tidak masalah apakah seseorang sarapan atau tidak selama ia makan sehat untuk sepanjang hari.
Sarapan juga tidak meningkatkan metabolisme dan melewatkannya tidak secara otomatis membuat seseorang makan secara berlebihan.
Oleh karena itu, pada dasarnya sarapan merupakan pilihan. Semuanya bermuara pada preferensi masing-masing.
Jika memang memerlukan tenaga seharian dan merasa lapar, sarapanlah dengan makanan sehat dan seimbang.
Baca juga: 5 Penyebab Diet Keto Gagal Turunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.