Kemungkinan, para responden tersebut juga memiliki gaya hidup yang cukup sehat juga.
Misalnya, seperti penelitian “Breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic performance in children and adolescents” yang mengatakan bahwa orang yang sarapan juga cenderung mengonsumsi makanan yang lebih sehat, dengan lebih banyak serat dan zat gizi mikro.
Baca juga: Cara Aman Menambah Berat Badan dalam Seminggu
Hal itu berbeda dengan orang yang tidak sarapan.
Dalam studi berjudul “Prospective study of breakfast eating and incident coronary heart disease in a cohort of male US health professionals”, orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat.
Mereka banyak minum alkohol, merokok, dan kurang olahraga.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada hubungan secara langsung antara sarapan dengan obesitas.
Gaya hiduplah yang memengaruhi kesehatan seseorang secara langsung.
Beberapa orang mengklaim bahwa sarapan pagi dapat meningkatkan metabolisme tubuh, tetapi ini ternyata hanyalah mitos.
Sebenarnya, klaim ini mengacu pada efek termis dari makanan, yaitu peningkatan kalori yang terbakar setelah makan.
Namun, perlu dicatat bahwa yang memengaruhi metabolisme adalah jumlah total makanan yang dikonsumsi sepanjang hari, tidak ada hubungannya dengan waktu makan.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu dengan Aman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.