KOMPAS.com - Pria cenderung lebih jarang mengunjungi dokter daripada wanita, berdasarkan temuan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical Practice pada 2010.
Para pria lebih mungkin melewatkan pemeriksaan kesehatan tahunan, mengabaikan gejala, atau menunda mendapatkan bantuan medis saat membutuhkannya.
Dalam beberapa kasus, penundaan itu padahal bisa berbahaya. Di mana, diagnosis dan pengobatan dini sering kali dapat meningkatkan peluang kesembuhan untuk banyak masalah kesehatan.
Baca juga: 13 Tanda Testosteron Rendah, Pria Perlu Tahu
Untuk para pria, jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut, sebaiknya segera buat janji dengan dokter atau kunjungi unit gawat darurat untuk mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan:
1. Sesak napas
Nyeri dada adalah tanda umum serangan jantung. Tetapi ada tanda lain dari serangan jantung yang mungkin tidak Anda sadari.
Meskipun gejala serangan jantung dapat bervariasi pada masing-masing orang, mungkin ada tanda peringatan dini bahwa Anda berisiko, seperti sesak napas saat beraktivitas.
Misalnya, jika Anda kesulitan mengatur napas setelah berjalan biasa. Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda awal iskemia koroner.
Kesulian mengatur napas ini terjadi ketika Anda mengalami penyumbatan pada sebagian atau seluruh arteri yang membawa darah ke jantung. Penyumbatan total dapat menyebabkan serangan jantung.
Jadi sebaiknya buat janji bertemu dokter jika Anda mengalami nyeri dada atau sesak napas.
Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?
Sementara itu, jangan tunda pergi ke unit gawat darurat jika Anda mengalami gejala serangan jantung, seperti:
2. Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang terjadi tanpa direncanakan atau diupayakan, Anda layak mengkhawatirkan kejadian ini.
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sering kali menjadi salah satu tanda pertama dari banyak penyakit, termasuk kanker.
Penting untuk menemui dokter dan memberi tahu mereka jika Anda baru saja kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
Baca juga: 13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet
3. BAB berdarah atau tinja berwarna hitam
Warna tinja Anda dapat berubah dari hari ke hari, tergantung pada makanan yang Anda makan dan obat yang Anda minum.
Misalnya, makan sayur bit dapat menyebabkan tinja Anda menjadi sangat merah.
Begitu juga ketika Anda mengonsumsi suplemen zat besi dan beberapa obat diare, seperti bismut subsalisilat, dapat mengubah tinja Anda menjadi hitam atau berwarna seperti tar.
Jika Anda mengalami perubahan warna tinja dan Anda yakin hal itu bukan disebabkan oleh makanan, Anda patut khawatir.
Jika tinja Anda berwarna hitam atau berdarah, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan. Dalam beberapa kasus, masalah kesehatan ini bahkan mungkin serius.
Tinja berwarna hitam dapat mengindikasikan perdarahan pada saluran gastrointestinal (GI) bagian atas.
Sedangkan feses berwarna merah marun atau berdarah dapat mengindikasikan adanya perdarahan di saluran cerna bagian bawah.
Jika Anda melihat perubahan yang tidak biasa pada warna tinja Anda, sebaiknya hubungi dokter segera.
Jika Anda mendapati tinja Anda berwarna terang atau putih, Anda juga perlu berbicara dengan dokter karena kondisi tersebut bisa jadi menandakan adanya masalah pada organ hati atau saluran empedu.
Baca juga: Arti Warna dan Bentuk Feses bagi Kesehatan
Sering buang air kecil bisa menjadi tanda diabetes.
Diabetes dapat menyebabkan sering buang air kecil karena ginjal harus bekerja ekstra untuk menghilangkan kelebihan gula dari aliran darah.
Masalah prostat juga bisa menyebabkan sering buang air kecil.
Gejala lain dari masalah prostat termasuk:
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter.
Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Hiperplasia prostat jinak atau pembesaran prostat adalah kondisi umum di antara pria lanjut usia (lansia).
Meskipun umum, Anda tidak boleh mengabaikan gejalanya, karena bisa identik dengan gejala kondisi lain yang lebih serius.
5. Sembelit
Sembelit sesekali adalah kejadian yang normal.
Banyak orang mengalaminya dari waktu ke waktu dan sering menjadi lebih umum setelah usia beranjak 50 tahun.
Tapi, sembelit kronis bisa lebih mengganggu.
Sembelit kronis dapat membuat Anda harus terus mengejan saat Anda mencoba buang air besar (BAB). Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena wasir.
Wasir sendii adalah kondisi yang bisa menyebabkan pendarahan dan ketidaknyamanan di sekitar rektum.
Sembelit kronis juga bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang menghentikan tinja keluar dengan benar.
Baca juga: 8 Penyebab Sembelit dan Mual Terjadi Bersamaan
Tumor, polip, atau kekusutan di usus Anda bisa memblokir usus besar Anda. Anda mungkin juga memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan motilitas usus besar abnormal.
Diagnosis dini penting agar Anda dapat mengesampingkan kondisi serius, seperti kanker usus besar.
6. Disfungsi ereksi
Selain kekhawatiran tentang kinerja seksual, disfungsi ereksi bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius, seperti penyakit kardiovaskular.
Disfungsi ereksi juga dapat terjadi karena peningkatan stres atau depresi.
Jika Anda mengalami masalah ini, bicarakan dengan dokter tentang pilihan pengobatan dan konseling kesehatan mental.
Disfungsi ereksi adalah kondisi yang sering ditangani dokter.
Semakin cepat Anda mengatasi masalah, semakin cepat pula Anda dapat menemukan solusi.
Baca juga: 2 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Perlu Diwaspadai
7. Sering merasakan heartburn (dada terbakar)
Banyak orang sesekali mengalami heartburn setelah makan makanan berminyak atau asam.
Tetapi jika Anda mengalami heartburn setelah setiap kali makan, Anda mungkin menderita gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD juga biasa disebut dengan refluks asam lambung.
Jika Anda tidak mendapatkan pengobatan untuk refluks asam lambung, asam lambung ini dapat mengikis jaringan kerongkongan dan menyebabkan iritasi atau ulkus.
Dalam kasus yang jarang terjadi, GERD kronis dapat menyebabkan kanker kerongkongan.
Gejala GERD juga dapat menyerupai masalah lain. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin mengira Anda mengalami heartburn padahal sebenarnya Anda sedang mengalami masalah jantung.
Jadi sebaiknya temui dokter jika Anda memiliki masalah dengan heartburn.
7. Mendengkur berlebihan
Mendengkur yang keras dan kronis bisa menjadi tanda sleep apnea obstruktif. Dalam kondisi ini, otot-otot di tenggorokan Anda menjadi rileks dan sementara akan memblokir jalan napas saat Anda sedang tidur.
Baca juga: Benarkah Mendengkur Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung?
Sleep apnea dapat menyebabkan masalah pernapasan dan mengganggu pola tidur Anda.
Gangguan terus-menerus ini dapat membuat Anda merasa mengantuk atau lelah bahkan setelah cukup tidur.
Jika tidak diobati, sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gagal jantung, atau irama jantung yang tidak normal.
Mendengkur dan sleep apnea obstruktif juga telah dikaitkan dengan obesitas dan diabetes tipe 2.
8. Ditemukan benjolan di payudara
Jangan salah, kanker payudara bukan hanya bisa dialami atau menyerang wanita, tapi juga pria.
Kebanyakan pria yang mengalami kanker payudara dikabarkan adalah mereka mereka yang sudah lansia, yakni berusia antara 60 dan 70 tahun.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria
Sebaiknya temui dokter segera jika Anda merasakan adanya benjolan atau penebalan jaringan di payudara.
Selain itu, pergi ke dokter jika puting Anda menjadi gelap, memerah, atau mulai mengeluarkan cairan.
Diagnosis dini adalah kunci untuk mendapatkan perawatan terbaik sesuai kebutuhan Anda.
9. Gatal kronis
Jika Anda merasa gatal sesekali, hal itu kemungkinan tidak berbahaya dan mudah diobati, seperti kulit kering atau dermatitis kontak.
Tapi, jika Anda selalu merasa gatal atau mengalami gatal kronis, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Pasalnya, gatal kronis bisa menjadi tanda limfoma, multiple myeloma, atau bahkan diabetes yang perlu diperiksa.
10. Penyakit kuning
Penyakit kuning adalah kondisi yang ditandai dengan menguningnya kulit, bagian putih mata, dan selaput lendir.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya tingkat bilirubin dalam darah.
Hati yang sehat memetabolisme bilirubin untuk menjaga kadar darah tetap rendah.
Ada banyak kemungkinan penyebab penyakit kuning, tetapi salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah salah satu tanda kanker pankreas yang tidak boleh Anda abaikan.
Baca juga: 18 Gejala Penyakit Kuning yang Perlu Dikenali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.