Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Pantangan Penderita Hipertensi yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 24/06/2021, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab hipertensi salah satunya berasal dari mengonsumsi makanan tertentu yang memengaruhi tekanan darah.

Perlu diketahui, hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah berada di atas kisaran normal.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dikatakan hipertensi apabila hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg, dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Angka pertama (sistolik) menunjukkan tekanan pembuluh darah ketika jantung berdetak. Sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Hipertensi, Tak Hanya dengan Obat

Melansir Cleveland Clinic, untuk menurunkan hipertensi, penderita dianjurkan untuk makan makanan rendah lemak, rendah garam dan natrium, serta rendah kalori.

Pastikan juga makanan yang dikonsumsi minim minyak, mentega, margarin, aneka saus, dan tidak digoreng.

Berikut beberapa deretan makanan pantangan penderita hipertensi yang sebaiknya dihindari:

1. Makanan tinggi garam, natrium, sodium

Garam, natrium, atau sodium yang terdapat dalam bumbu penyedap makanan adalah penyebab hipertensi yang utama.

Melansir Healthline, garam dkk. tersebut bisa meningkatkan tekanan darah karena memengaruhi keseimbangan cairan dalam darah.

Untuk itu, penderita hipertensi disarankan agar benar-benar membatasi asupan garam, natrium, atau sodium setiap hari.

Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam tak lebih dari 2.000 miligram natrium, atau setara satu sendok teh garam, atau lima gram garam per hari.

Untuk memangkas asupan garam, natrium, dan sodium, cermati baik-baik label komposisi makanan yang dikonsumsi setiap hari. Pastikan jumlahnya tak berlebihan.

Hindari menambahkan garam tambahan atau garam meja dalam makanan. Ubah kebiasaan doyan sesuatu yang terlalu asin dengan menambahkan cita rasa lewat rempah-rempah.

Baca juga: Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?

2. Daging olahan seperti sosis, burger, kornet, ham, dll.

Daging olahan seperti sosis, burger, kornet, ham, salami, dll. memang gurih dan praktis untuk dikonsumsi.

Namun, daging olahan tersebut umumnya tinggi natrium atau sodium. Bahan tersebut ditambahkan sebagai bumbu penambah cita rasa, sekaligus pengawet.

Sebagai gambaran, berdasarkan data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu potong hot dog atau sosis kandungan natrium atau sodiumnya bisa mencapai 567 miligram.

Apabila makanan tersebut ditambah asupan tinggi garam lain seperti roti, keju, saus; maka kadar natriumnya satu porsi saja bisa mencapai ambang batas aman harian.

3. Acar dan aneka asinan

Acar dan asinan sekilas seperti makanan sehat karena mengandung sayur atau buah-buahan.

Namun, jangan keliru, makanan ini jamak diawetkan dengan banyak garam agar tidak gampang busuk dan tahan lama.

Kendati semakin nikmat, tapi semakin lama acar dan asinan diawetkan, semakin banyak natrium yang terserap ke dalam makanan tersebut.

Sebagai gambaran, satu acar mentimun kecil, kandungan sodium atau natriumnya bisa mencapai 447 miligram.

Baca juga: Hati-hati, Kacang Mete Goreng Asin Tak Ramah Hipertensi

4. Makanan kalengan

Makanan kalengan biasanya menjadi andalan di rumah karena praktis dan relatif enak di lidah.

Tapi, tahukah Anda jika makanan kalengan termasuk dalam pantangan hipertensi? Ya, makanan kalengan banyak mengandung natrium atau sodium.

Alih-alih mengonsumi makanan kalengan, coba ganti kebiasaan tidak sehat ini dengan mengonsumsi makanan yang dimasak dengan bahan segar.

5. Saus dan penyedap

Segala jenis saus, penyedap, dan aneka penguat rasa mengandung sodium yang tinggi.

Hindari menambahkan saus, penyedap, dan aneka penguat rasa ke dalam menu makanan penderita hipertensi.

Sebagai gantinya, tambahkan berbagai rempah-rempah untuk menambah cita rasa.

Baca juga: Penyebab Penyakit Hipertensi pada Orang Dewasa dan Anak-anak

6. Makanan tinggi gula

Tak hanya garam, makanan tinggi gula seperti boba, dessert box, kue kering, dan aneka hidangan penutup juga termasuk pantangan penderita hipertensi.

Gula dapat meningkatkan tekanan darah secara tidak langsung karena berkontribusi pada penambahan berat badan.

Selain itu, studi pada 2014 menunjukkan, pengidap hipertensi wanita yang diet rendah gula sebesar 2,3 sendok teh, kadar sistoliknya bisa turun 8,4 mmHg dan kadar diastoliknya turun 3,7 mmHg.

Demi menjaga tekanan darah tetap terkontrol, penderita hipertensi disarankan membatasi asupan gula termasuk dalam makanan dan minuman antara 6-9 sendok teh atau 25-36 gram per hari.

7. Makanan tinggi lemak jenuh dan trans

Makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans termasuk pantangan hipertensi dan orang yang ingin menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Lemak jenuh banyak ditemukan dalam susu dan krim, mentega, daging merah, jeroan, dan kulit ayam. Sedangkan lemak trans banyak terdapat dalam gorengan.

Lemak trans adalah jenis lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.

Sayangnya, lemak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kronis. Lemak jenuh juga meningkatkan kadar LDL.

Selain menghindari sederet pantangan hipertensi di atas, penderita penyakit darah tinggi juga perlu mengimbanginya dengan rajin olahraga, minimalkan stres, cukup tidur, dan setop merokok.

Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari Juga Bisa Jadi Tanda Hipertensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com