KOMPAS.com – Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan sering buang air besar (BAB) berair.
Diare merupakan masalah umum yang bisa datang tiba-tiba atau menjadi keluhan kronis.
Keluhan ini bisa menyerang orang-orang dari segala usia.
Baca juga: 7 Penyebab Diare dan Muntah Terjadi Bersamaan
Ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab diare, mulai dari masalah makan hingga kondisi medis yang mendasarinya.
Berikut ini beberapa penyebab diare yang penting dikenali:
Keracunan makanan terjadi saat Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri.
Bakteri “membangun” racun dalam makanan yang pada akhirnya membuat Anda sakit.
Beberapa kondisi yang berpotensi menjadi penyebab keracunan makanan adalah:
Ciri-ciri diare akibat keracunan makanan:
Baca juga: 10 Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai
2. Traveler’s diarrhea
Traveler’s diarrhea adalah diare yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri atau parasit di derah tujuan.
Jika Anda mengalami diare dan baru-baru ini bepergian atau minum air yang tidak diolah dari sungai, danau, atau kolam, sebaiknya hubungi dokter.
Ciri-ciri diare akibat traveler's diarrhea:
Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai
3. Flu perut
Flu perut juga dikenal sebagai gastroenteritis adalah diare yang disebabkan oleh virus.
Meski disebut flu perut, penyebab kondisi ini tidak sama dengan penyebab flu musiman (influenza).
Contoh virus yang dapat menyebabkan flu perut adalah rotavirus dan norovirus. Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri atau parasite.
Ciri-ciri diare akibat flu perut:
Penyakit celiac adalah kelainan di mana mengonsumsi gluten dapat memicu respons imun dalam tubuh, menyebabkan peradangan, dan kerusakan pada usus kecil.
Gluten sendiri merupakan jenis protein yang dapat ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, tepung spelt, dan gandum hitam (rye).
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
Beberapa contoh makanan yang mengandung biji-bijian ini, termasuk pasta, keik, sereal sarapan, saus, kecap tertentu, roti, dan beberapa jenis makanan instan.
Dalam adonan rotin atau makanan lain, gliten berfungsi membuatnya menjadi elastis dan kenyal.
Diare adalah salah satu gejala pertama yang dialami banyak orang sebelum didiagnosis mengidap penyakit celiac.
Ciri-ciri diare akibat penyakit celiac:
Baca juga: 9 Gejala Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
5. Alergi makanan
Jika setiap kali makan satu jenis makanan tertentu Anda menderita diare, Anda bisa jadi mengalami alergi makanan.
Pada kondisi alergi makanan, sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi yang abnormal atau keliru terhadap makanan yang dianggap sebagai alergen.
Reaksi ini pada dasarnya dapat memengaruhi seluruh sistem tubuh, bukan hanya pencernaan.
Ciri-ciri diare akibat alergi makanan:
6. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan disebabkan oleh kurangnya enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan tertentu.
Salah satu kasus intoleransi makanan yang sering terjadi adalah intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah gangguan encernaan akibat tubuh tidak mampu mencerna latosa atau gula dalam susu.
Baca juga: 7 Penyebab Diare Kronis dan Cara Mengatasinya
Ciri-ciri diare akibat intoleransi makanan:
Sementara itu, bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda intoleransi protein dalam beberapa bulan setelah lahir.
Beberapa bayi mungkin bereaksi terhadap protein makanan yang ada dalam ASI sementara yang lain mungkin bereaksi terhadap formula yang didasarkan pada susu sapi atau kedelai.
Ciri-ciri diare akibat intoleransi makanan pada bayi:
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai
7. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus (IBD) termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, keduanya memiliki gejala diare kronis.
Keduanya adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan pada saluran pencernaan. Perawatan untuk penyakit rasang usus ini biasanya memerlukan pembedahan atau dikelola dengan obat-obatan.
Ciri-ciri diare akibat penyakit radang usus:
8. Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus (IBS) menggambarkan diare kronis, sembelit, dan sakit perut yang tidak memiliki penyakit yang diketahui sebagai penyebabnya.
Baca juga: 9 Gejala Sindrom Iritasi Usus yang Perlu Diwaspadai
Ciri-ciri diare akibat sindrom iritasi usus:
Berapa lama diare berlangsung: Setidaknya enam bulan
Dipicu oleh: Tidak terkait dengan makanan tertentu, meskipun makanan tertentu dapat memperburuk gejala
Kondisi yang terjadi: Fese kecil atau sedikit, sering BAB
Gejala lain: Perut kembung atau distensi kronis; sembelit; nyeri hilang dengan buang air besar
American College of Gastroenterology merekomendasikan agar siapa pun yang didiagnosis dengan IBS dan diare diuji untuk penyakit celiac.
9. Efek samping pengobatan
Beberapa obat, khususnya antibiotik dan kemoterapi dapat menyebabkan diare, termasuk obat pencahar yang mengandung magnesium.
Anda mungkin memiliki reaksi terhadap obat itu sendiri atau zat tambahan, seperti perasa.
Obat juga dapat mengubah keseimbangan bakteri di usus Anda, menyebabkan sakit perut dan diare.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Terkadang penyebab diare adalah terlalu banyak mengonsumsi obat pencahar atau penyalahgunaan obat pencahar jangka panjang.
Bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami diare setelah memulai pengobatan baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.