Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disepelekan, 8 Kebiasaan Ini Dapat Mengganggu Kesehatan Usus

Kompas.com - 11/07/2021, 18:01 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur, bahkan pada intensitas rendah hingga sedang, dapat bermanfaat.

6. Merokok

Asap tembakau terdiri dari ribuan bahan kimia, 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.

Merokok menyebabkan kerusakan pada hampir setiap organ dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.

Merokok juga merupakan salah satu faktor risiko lingkungan yang paling penting untuk penyakit radang usus, yakni penyakit yang ditandai dengan peradangan terus-menerus pada saluran pencernaan.

Baca juga: 5 Penyebab Usus Buntu dan Cara Mencegahnya

Selain itu, perokok dua kali lebih mungkin menderita penyakit Crohn, yakni jenis penyakit radang usus yang umum, dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam sebuah penelitian, berhenti merokok meningkatkan keragaman flora usus, yang merupakan penanda usus yang sehat.

7. Tidak Cukup Tidur

Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur terkait dengan banyak penyakit, termasuk obesitas dan penyakit jantung.

Tidur sangat penting sehingga tubuh memiliki jam pengatur waktunya sendiri, yang dikenal sebagai ritme sirkadian.

Ini adalah jam internal 24 jam yang memengaruhi otak, tubuh, dan hormon.

Itu dapat membuat kita tetap waspada dan terjaga, tetapi juga dapat memberi tahu tubuh kapan waktunya untuk tidur.

Tampaknya usus juga mengikuti ritme seperti sirkadian harian.

Mengganggu jam tubuh melalui kurang tidur, kerja shift dan makan larut malam mungkin memiliki efek berbahaya pada bakteri usus..

Sebuah studi tahun 2016 mengeksplorasi efek kurang tidur jangka pendek pada komposisi flora usus.

Baca juga: 9 Gejala Sindrom Iritasi Usus yang Perlu Diwaspadai

Studi ini membandingkan efek dari dua malam kurang tidur (sekitar 4 jam per malam) versus dua malam durasi tidur normal (8,5 jam) pada sembilan pria.

Kurang tidur selama dua hari menyebabkan perubahan halus pada flora usus dan meningkatkan jumlah bakteri yang terkait dengan penambahan berat badan, obesitas, diabetes tipe 2, dan metabolisme lemak.

Namun, efek kurang tidur pada bakteri usus adalah bidang penelitian baru.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk pada kesehatan usus.

8. Terlalu Stres

Menjadi sehat bukan hanya tentang pola makan, aktivitas fisik, dan tidur yang cukup.

Tingkat stres yang tinggi juga dapat memiliki efek berbahaya pada tubuh.

Di usus, stres dapat meningkatkan sensitivitas, mengurangi aliran darah, dan mengubah bakteri usus.

Studi pada tikus telah menunjukkan bahwa berbagai jenis stres dapat mengurangi keragaman flora usus dan mengubah profil usus.

Baca juga: Emosi Negatif Memperburuk Sindrom Iritasi Usus Besar, Begini Solusinya

Paparan stres pada tikus juga mempengaruhi populasi bakteri, menyebabkan peningkatan bakteri yang berpotensi berbahaya seperti Clostridium, dan mengurangi populasi bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus.

Satu studi pada manusia melihat efek stres pada komposisi bakteri usus pada 23 mahasiswa.

Komposisi bakteri usus dianalisis pada awal semester dan pada akhir semester saat ujian akhir.

Stres yang tinggi terkait dengan ujian akhir dapat menyebabkan berkurangnya bakteri ramah, termasuk Lactobacilli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com