KOMPAS.com - Meskipun tubuh kita dapat memproduksi lemak sendiri dari kelebihan kalori, ada jenis lemak lain yang bisa kita peroleh dari makanan.
Lemak makanan meliputi:
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
Melansir Medical News Today, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda sehat dalam beberapa hal. Oleh sebab itu, lemak tek jenuh akrab disebut sebagai lemak baik.
Di sisi lain, lemak jenuh dan lemak trans memiliki struktur kimia yang berbeda dan dapat memiliki efek merugikan pada kesehatan.
Lemak jenuh mendapatkan namanya karena lemak ini adalah molekul lemak yang jenuh dengan hidrogen.
Ini berarti lemak jenuh padat pada suhu kamar, misalnya, mentega, mentega, atau minyak kelapa.
Ketika dikonsumsi, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah hingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Sama seperti lemak jenuh, lemak trans juga bisa mendorong produksi kolesterol jahat (LDL). Bedanya, lemak trans ini bisa sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HLD) dalam darah.
Baca juga: 7 Makanan yang Mengandung Lemak Trans untuk Diwaspadai
Lemak jenuh telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri di jantung dan bagian tubuh lainnya.
Jenis kolesterol berbahaya ini pun dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
The American Heart Association merekomendasikan bahwa dalam diet 2.000 kalori, lemak jenuh hanya boleh menyumbang 120 kalori.
Sebagai gambaran sederhana, batas maskimal asupan lemak jenuh bagi pria adalah 30 gram per hari, sedangkan wanita adalah 20 gram per hari.
Untuk mencegah asupan berlebih, kenali beragam makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi berikut:
1. Daging merah
Dilansir dari WebMD, daging sapi, domba, dan babi semuanya tinggi lemak jenuh.