Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Gula Darah Naik yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 02/08/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab gula darah naik penting diketahui terutama oleh para penderita diabetes.

Diabetes adalah penyakit yang menyebabkan glukosa darah mencapai tingkat yang berbahaya.

Jika seseorang tidak mengontrol kadar gula darah ini, komplikasi dapat berkembang.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Orang dengan diabetes perlu memantau kadar gula darah dengan hati-hati untuk menghindari lonjakan.

Seperti diketahui, glukosa berasal dari makanan.

Glukosa adalah gula sederhana yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh.

Pada kondisi normal, pankreas dapat mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi untuk membuat sel lebih sensitif terhadap glukosa. Sel-sel kemudian menarik glukosa dari darah, mengurangi dampak lonjakan gula darah.

Tapi pada orang dengan diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi insulin atau sel-sel mengembangkan resistensi terhadap insulin. Akibatnya, glukosa tetap berada dalam darah, menjaga kadar gula darah tetap tinggi.

Kadar glukosa darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi diabetes, termasuk kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, masalah ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Penyebab gula darah naik

Orang dengan diabetes harus sangat berhati-hati dalam menjaga kadar gula darah mereka di bawah kontrol dan menghindari lonjakan gula darah.

Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab gula darah naik untuk diwaspadai:

1. Pola makan buruk

Dilansir dari Medical News Today, makanan tinggi gula atau karbohidrat lebih cenderung dapat meningkatkan kadar gula darah.

Salah satu cara untuk melacak bagaimana makanan tertentu akan memengaruhi glukosa darah adalah dengan melihat peringkat indeks glikemik (GI).

Peringkat indeks glikemik menunjukkan sejauh mana karbohidrat dalam makanan tertentu akan memengaruhi kadar gula darah.

Semakin tinggi indeks glikemik suatu makan, maka kian cepat pula makanan tersebut dapat memengaruhi kadar gula darah.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi termasuk:

  • Roti bagel
  • Popcorn
  • Kreker
  • Nasi putih
  • Roti tawar putih
  • Kentang
  • Minuman bersoda
  • Minuman manis

Seseorang dengan diabetes harus mencoba memprioritaskan konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah.

Baca juga: 10 Buah dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes

2. Kurangnya aktivitas fisik

Memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Di sisi lain, olahraga yang terlalu sulit atau berat dapat memicu stres fisik yang juga menjadi pemicu lonjakan gula darah.

Orang dengan diabetes perlu berolahraga ringan hingga sedang secara teratur, bukan mendorong terlalu keras.

3. Merokok

Merokok dapat membuat tubuh kesulitan menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal.

Seseorang yang merokok harus berupa berhenti melakukan aktivitas merugikan kesehatan ini.

Dokter atau layanan kesehatan setempat dapat menyediakan sumber daya untuk membantu seseorang berhenti merokok.

4. Stres

Ketika berada di bawah banyak stres, tubuh memproduksi hormon tertentu seperti kortisol yang dapat meningkatkan glukosa dan mengurangi efektivitas insulin.

Akibatnya, lebih banyak glukosa tetap berada dalam aliran darah.

Menemukan cara untuk menjaga tingkat stres, seperti yoga atau meditasi sangat penting diupayakan bagi penderita diabetes.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

5. Masalah tidur

Kurang tidur bisa berdampak sangat buruk bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula darah.

Oleh sebab itu, para penderita diabetes khususnya, perlu menjaga kualitas tidur karena bisa berdampak baik bagi kesehatan dengan berbagai cara.

6. Efek samping obat

Beberapa obat dapat menjadi penyebab kadar gula darah naik.

Ini dapat mencakup:

  • Kortikosteroid
  • Diuretik
  • Beberapa obat tekanan darah
  • Beberapa antidepresan

Seseorang dengan diabetes harus memberi tahu dokter jika menggunakan salah satu dari jenis obat ini.

Selain itu, mengambil dosis insulin yang salah atau melewatkan dosis juga dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak bagi penderita diabetes.

Manajemen diabetes memerlukan pengaturan waktu khusus bagi siapa saja yang menggunakan obat insulin atau non-insulin.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

7. Tidak menyikat kini dan flossing

Dilansir dari WebMD, jika Anda menderita diabetes, Anda lebih mungkin terkena penyakit gusi yang juga dikenal sebagai gingivitis.

Sementara , penyakit gusi yang serius dapat mempersulit Anda untuk mengontrol gula darah.

Seperti semua infeksi, penyakit gusi dapat menyebabkan glukosa Anda meningkat. Hal itu pada gilirannya dapat membuat infeksi lain lebih mungkin terjadi.

Gusi yang meradang atau terinfeksi juga dapat menyebabkan sistem pertahanan tubuh Anda bekerja berlebihan.

Kondis ini dapat membuat tubuh Anda lebih sulit untuk menjaga insulin dan gula darah tetap terkendali.

Jika Anda mengalami diabetes, alangkah baiknya Anda bukan hanya menyikat gigi dan menggunakan benang gigi, tetapi juga berkumur dengan obat kumur antiseptik setiap hari.

Selain itu coba terus kontrol rutin kesehatan gigi dan mulut Anda ke dokter gigi, selagi terus mengupayakan pengelolaan kadar gula darah yang baik.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

8. Dehidrasi

Saat Anda mengalami dehidrasi, glukosa Anda mungkin akan menjadi lebih tinggi dari biasanya.

Oleh sebab itu, siapa saja penting untuk menjaga asupan air putih.

Minumlah air putih minimal 8-9 gelas air putih sehari.

Gejala gula darah naik

Belajar mengenali gejala hiperglikemia (gula darah tinggi) dapat membantu Anda mengendalikan diabetes.

Dilansir dari Health Line, beberapa orang dengan diabetes langsung merasakan gejala gula darah tinggi, tetapi yang lain tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun karena gejalanya ringan atau tidak jelas.

Gejala hiperglikemia biasanya dimulai ketika glukosa darah Anda melebihi 250 miligram per desiliter (mg/dL). Gejala bisa semakin buruk jika Anda tidak segera mengontrolnya. 

Gejala gula darah naik dapat meliputi:

  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Rasa haus yang meningkat
  • Oenglihatan kabur
  • Sakit kepala

Seseorang yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya bisa segera cek kadar gula darah dan berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 6 Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diperhatikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com