Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anak di Atas 2 Tahun Perlu Minum Susu?

Kompas.com - 02/08/2021, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Antara

Ancaman gula di balik susu formula atau susu pabrikan

Sejumlah ahli juga mewanti-wanti pemberian susu lanjutan pada anak di atas usia dua tahun perlu cermat karena rentan jadi bumerang untuk kesehatan.

Pasalnya, sebagian susu tambahan yang diberikan kepada anak jamak mengandung tambahan gula dan perasa.

Riset dari Helen Keller Indonesia (HKI) yang menganalisis 100 susu pertumbuhan yang beredar di Indonesia pada medio Januari 2017-Mei 2019.

Susu tambahan yang dimaksud yakni susu untuk anak usia 1-3 tahun berupa minuman cair atau bubuk yang berbasis susu sapi, dengan atau tambahan komposisi protein, lemak, probiotik, prebiotik, simbioik, dll.

Hasilnya, sebanyak 98 persen susu pertumbuhan yang beredar di pasaran mengandung gula tambahan.

Baca juga: 10 Makanan Kaya Kalsium, Tak Hanya Susu

Kebanyakan susu pertumbuhan tersebut diberikan tambahan sampai lima jenis gula tambahan untuk memberikan cita rasa manis yang menggugah selera.

Gula tambahan dan perasa tersebut di antaranya sukrosa, lakstosa, madu, fruktooligosakarida, galaktooligosakarida, dan sirup glukosa padat.

Alih-alih mendapatkan gizi untuk menunjang tumbuh kembangnya, si kecil yang kerap diberi susu dengan tambahan gula dan perasa jadi rentan obesitas dan mengalami gangguan metabolisme di masa depan.

Senada dengan Tan, dokter spesialis anak sekaligus konsultan laktasi dr., Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM. juga menyebutkan, anak di atas usia dua tahun tanpa masalah kesehatan tertentu tak perlu lagi diberi susu tambahan, termasuk yang diklaim bagus untuk pertumbuhan.

“Sampai usia dua tahun memang perlu makanan cair. Kalau sudah dapat ASI sampai usia dua tahun, kenapa ribut-ribut usia dua tahun ke atas perlu diberi susu formula,” ujar Utami, seperti dilansir Antara, Jumat (29/1/2021)

Walaupun tak menganjurkan, Utami bukan berarti melarang anak di atas usia dua tahun diberi susu tambahan.

Namun, ia berpesan agar orangtua cermat memberikan susu tambahan kepada buah hatinya, terutama yang minim atau tanpa tambahan gula.

“Susu bukannya tidak boleh, tapi tidak perlu. Tidak saban hari, atau saban minggu, sekali-sekali saja,” pesan dia.

Baca juga: Minum Susu sebelum Tidur, Perlu atau Tidak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau