Orang-orang yang mengalami infeksi sendi (sendi septik), beberapa episode penyakit asam urat, atau infeksi staph berulang di sekitar sendi berisiko lebih tinggi terkena radang sendi.
Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendi
4. Faktor autoimun
Rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis, juvenile idiopathic arthritis, dan lupus adalah beberapa jenis radang sendi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi tidak jelas dan mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kecenderungan genetik, infeksi, atau paparan lingkungan.
Sistem kekebalan bisa jadi peka dan membuat antibodi yang menyerang sendi dan organ.
Melansir WebMd, genetika tampaknya memainkan peran kunci dalam perkembangan jenis radang sendi tertentu, meskipun hubungannya masih belum sepenuhnya dipahami.
Riwayat keluarga dapat menunjukkan peningkatan risiko tergantung pada jenis radang sendi yang terlibat.
Misalnya, sekitar 40 persen pasien dengan psoriasis atau arthritis psoriatik memiliki anggota keluarga yang memiliki salah satu kondisi ini.
Sementara, bentuk tertentu dari rheumatoid arthritis ditemukan terkait dengan penanda genetik yang dikenal sebagai HLA-B27 dan HLA-DR4.
Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi
Varian pada gen lain juga dapat berkontribusi, termasuk:
Penyakit asam urat yang didefinisikan sebagai masalah dengan produksi dan pembuangan asam urat juga dipengaruhi oleh genetika.
Hiperurisemia herediter yang disebabkan oleh mutasi SLC2A9 dan SLC22A12 merupakan salah satu kondisi yang mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal.
Sementara, bagaimana genetika dapat memengaruhi perkembangan osteoartritis masih dieksplorasi.
Sebuah tinjauan menemukan perbedaan heritabilitas tergantung pada sendi mana yang terpengaruh. Itu paling berpengaruh untuk radang sendi tulang belakang (70 persen) dan radang sendi pinggul (60 persen), dan kurang begitu untuk radang sendi lutut (40 persen).
Osteoarthritis tampaknya dipengaruhi oleh beberapa varian gen dan memiliki lebih banyak dari mereka pada saat yang sama menambah risiko.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.