Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Hamil

Kompas.com - 13/08/2021, 13:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Namun, beberapa sayuran atau kecambah mungkin mengandung bakteri, seperti Salmonella atau E. coli, yang dapat menyebabkan infeksi.

Sebuah studi di Clinical Microbiology and Infection mencatat bahwa infeksi bakteri pada darah, berpotensi fatal selama kehamilan.

Sangat penting untuk menghindari E. coli saat hamil.

CDC mengatakan bahwa infeksi E. coli sulit untuk dijelaskan karena mereka dapat berasal dari mana saja.

Sebuah E. coli infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk keracunan makanan, infeksi saluran kencing, dan penyakit pernapasan.

Sekitar 20 persen infeksi E. coli disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, yang mungkin termasuk sayuran hijau dan kecambah.

Hindari kecambah dan sayuran mentah atau setengah matang.

Selalu gunakan kecambah baru yang segar dan masak hingga matang sebelum memakannya.

The USDHHS juga memperingatkan terhadap makan salad.

Berhati-hatilah jika salad mengandung bahan yang dapat membawa bakteri, seperti ham, ayam, atau makanan laut.

Baca juga: Kenali Dampak Kanker terhadap Kehamilan

6. Telur mentah atau setengah matang

Telur adalah sumber protein dan nutrisi sederhana, tetapi telur setengah matang atau mentah mungkin mengandung bakteri Salmonella.

CDC mengatakan bahwa infeksi Salmonella biasanya berlangsung sekitar satu minggu, meskipun mungkin lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu dan anak-anak yang sangat muda.

Ibu hamil dapat mencegah infeksi dengan menghindari sumber telur mentah atau setengah matang.

Saat membeli telur, pilih telur yang dipasteurisasi.

Proses pasteurisasi membunuh semua bakteri dalam telur, mengurangi risiko infeksi.

7. Kopi dan minuman berkafein

Sementara beberapa orang dapat menikmati sejumlah kecil kafein selama kehamilan, dokter sering menyarankan agar wanita hamil menghindarinya sepenuhnya karena kafein dapat masuk ke tubuh janin.

Janin tidak dapat memecah kafein sehingga dapat menyebabkan masalah.

Studi tahun 2016 mencatat, ibu hamil yang mengonsumsi kafein dalam kadar lebih tinggi berisiko mengalami keguguran, meski penelitian tersebut masih belum meyakinkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com