KOMPAS.com – Hearburn bukanlah suatu kondisi medis atau penyakit.
Heartburn atau sensasi terbakar di dada lebih tepat dianggap sebagai gejala yang dapat terjadi dari kondisi kesehatan medis.
Keluhan ini di antaranya dapat ditemui pada kasus:
Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai
Gejala heartburn dapat berlangsung antara beberapa menit dan beberapa jam.
Kondisi ini seringkali dapat diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas seperti antasida
Dilansir dari WebMD, heartburn dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Misalnya, setelah makan makanan pedas, heartburn ringan bisa hanya berlangsung sebentar sampai makanan benar-benar tercerna di dalam perut. Tetapi, gejalanya mungkin bisa muncul kembali beberapa jam setelah Anda makan, saat Anda berbaring di tempat tidur di malam hari, atau saat membungkuk.
Berbaring dan membungkuk memungkinkan gravitasi menarik asam keluar dari lambung menuju kerongkongan dan berisiko menyebabkan atau memperparah gejala heartburn.
Gejalanya bahkan bisa membangunkan seseorang di malam hari saat tidur.
Heartburn sesekali dapat hilang dengan sendirinya dan seringkali dapat dicegah dengan menghindari makanan tertentu, seperti makanan yang digoreng, berminyak, berlemak, atau pedas.
Namun, ketika heartburn tergolong parah, biasanya memerlukan perawatan medis.
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Jika Anda menderita heartburn karena GERD, penting untuk dipahami bahwa GERD adalah penyakit progresif yang bisa berkembang dari tahap ringan hingga parah, termasuk tahap kanker atau prakanker.
Merangkum Medical News Today, tingkat keparahan dan frekuensi dari empat tahap GERD meliputi:
Tahap 1: GERD ringan
Pada tahap GERD ringan, heartburn ringan dan gejala lainnya hanya terjadi sekali atau dua kali setiap bulan.
Obat yang dijual bebas cukup efektif untuk mengendalikan gejala.
Baca juga: 9 Penyebab Heartburn di Malam Hari yang Perlu Diwaspadai
Tahap 2: GERD Sedang
Pada tahap GERD sedang, heartburn dan gejala GERD lainnya lebih sering terjadi, seperti seminggu sekali.
Ketika tidak diobati, gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan menyebabkan radang kerongkongan.
Obat resep diperlukan untuk mengatasi keluhan heartburn pada GERD sedang.
Tahap 3: GERD parah
Pada tahap GERD parah, heartburn dan gejala lainnya tidak dapat dikontrol dengan baik oleh obat resep, dan gejalanya secara signifikan telah memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk mengobati gejala secara efektif.
Tahap 4: Lesi prakanker yang diinduksi refluks atau kanker kerongkongan
Tahap 4 adalah hasil dari GERD parah yang tidak diobati.
Intervensi medis dan pengelolaan gejala oleh penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman seringkali diperlukan pada tahap akhir GERD ini.
Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Dilansir dari Very Well Health, heartburn yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi serius seperti Barrett’s esophagus.
Barrett’s esophagus adalah kondisi langka ketika sel yang melapisi kerongkongan atau esofagus rusak akibat paparan asam lambung berkepanjangan.
Barrett’s esophagus bisa menjadi pendahulu kanker.
Utuk mencegah keparahan, siapa saja sebaiknya dapat segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami kondisi heartburn berikut:
Dokter bisa membantu mencari cara terbaik untuk mengatasi heartburn Anda.
Baca juga: 6 Komplikasi Heartburn Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.