KOMPAS.com - Onikolisis adalah istilah medis ketika kuku terlepas dari kulit di bawahnya. Kondisi ini terjadi secara bertahap dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Pemisahan kuku biasanya berlangsung selama beberapa bulan karena kuku tangan atau kuku kaki tidak dapat menempel lagi ke dasar kuku.
Melansir Healthline, kuku jari tangan dapat tumbuh kembali sekitar 4 hingga 6 bulan, sedangkan kuku kaki memerlukan waktu 8 hingga 12 bulan.
Baca juga: Kuku Berwarna Kuning, Kenali Penyebab dan Cara Memutihkannya
Onikolisis dapat terjadi pada siapa pun tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, lebih sering terjadi pada wanita dewasa.
Walaupun bukan kondisi kesehatan yang serius, onikolisis dapat menjadi gejala penyakit yang serius.
Onikolisis dapat terjadi karena cedera atau trauma berulang pada kuku. Seperti memakai sepatu yang ketat, perendaman kuku yang lama dalam air, cedera saat melakukan manikur, dan mengetukkan kuku berulang pada benda keras.
Beberapa pemicu lain yang menyebabkan onikolisis meliputi:
Ketika mengalami onikolisis, kuku akan mulai menarik diri dari kulit di bawahnya dan mungkin mengalami perubahan warna.
Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Kuku Rapuh dan Mudah Patah
Beberapa kemungkinan warna saat mengalami onikolisis antara lain:
Perubahan warna tergantung pada penyebab onikolisis dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, penyebab awal onikolisis dapat menimbulkan rasa sakit.
Onikolisis menyebabkan kuku tidak dapat terpasang kembali, tetapi penderita dapat melakukan perawatan agar kuku baru dapat tumbuh dan tetap menempel pada kulit di bawahnya.
Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi onikolisis:
Jika Anda masih mengalami onikolisis yang berulang atau tidak kunjung sembuh, segera temui dokter untuk mendapat bantuan agar tidak semakin memburuk.
Baca juga: 5 Vitamin untuk Menjaga Kesehatan Kuku
Hal ini dikarenakan onikolisis dapat terjadi sebagai gejala psoriasis. Pengobatan psoriasis pada kuku akan lebih sulit daripada onikolisis.
Terdapat beberapa tips untuk mencegah onikolisis, diantaranya:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.