KOMPAS.com – Hipotiroid dan hipertiroid adalah kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa menyebabkan komplikasi tidak menyenangkan.
Hipotiroid adalah kondisi ketika Anda memiliki tiroid yang kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon.
Sedangkan hipertiroid adalah kondisi ketika Anda memiliki tiroid yang terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon.
Baca juga: Beda Penyebab Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali
Kelenjar tiroid sendiri adalah organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepat di bawah jakun.
Melansir Medical News Today, salah satu fungsi kelenjar tiroid adalah untuk menghasilkan hormon.
Dua dari hormon yang diproduksi kelenjar ini, yakni triiodotironina (T3) dan tiroksin (T4) berfungsi untuk banyak hal.
Ini termasuk:
Dalam sistem tubuh, kelenjar tiroid diatur oleh kelenjar pituitari di otak.
Kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang disebut thyroid-stimulating hormone (TSH) untuk memberitahu tiroid membuat lebih banyak T3 dan T4.
Ketika salah satu bagian dari sistem ini rusak atau tidak berfungsi, kelenjar tiroid dapat menghasilkan terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tiroid.
Kejadian hipotiroid maupun hipertiroid dapat menyebabkan gejala di seluruh tubuh. Kondisi ini sebaiknya segera ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.
Baca juga: Beda Gejala Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali
Berikut ini adalah sejumlah komplikasi hipotiroid dan hipertiroid yang dapat terjadi:
Melansir Very Well Health, ada beberapa kondisi tidak menyenangkan yang bisa menjadi komplikasi hipotiroidisme.
Ini mungkin termasuk:
Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai