Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pola Makan untuk Mencegah Kanker Usus Besar

Kompas.com - 15/09/2021, 19:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (kolon).

Usus besar adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan.

Melansir Mayo Clinic, kanker usus besar biasanya menyerang orang lanjut usia (lansia), meskipun tetap saja bisa terjadi pada usia berapa pun.

Baca juga: 13 Penyebab Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

Kanker usus besar biasanya dimulai sebagai gumpalan kecil sel non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar.

Seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar.

Polip yang berukuran kecil mungkin hanya menghasilkan sedikit gejala jika memang ada.

Untuk alasan ini, dokter pun telah merekomendasikan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.

Kanker usus besar kadang-kadang disebut juga sebagai kanker kolorektal yang merupakan istilah yang menggabungkan kanker kolon dan kanker rektum yang dimulai di rektum.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala kanker usus besar yang bisa terjadi:

  • Perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar (BAB), termasuk diare, sembelit, atau perubahan konsistensi tinja
  • Pendarahan dubur atau darah di tinja
  • Ketidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, penumpukan gas, atau nyeri
  • Perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya
  • Kelemahan atau kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

Banyak orang dengan kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria

Ketika gejala muncul, kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar yang terjadi.

Jika kanker usus besar berkembang, memang ada banyak perawatan yang tersedia untuk membantu mengendalikannya.

Ini termasuk pembedahan, terapi radiasi dan konsumsi obat-obatan, seperti kemoterapi, terapi bertarget, dan imunoterapi.

Tapi, bagaimanapun, lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit bukan?

Pola makan untuk mencegah kanker usus besar

Diet dapat memainkan peran penting dalam risiko kanker usus besar, karena dapat juga memengaruhi tingkat peradangan di tubuh.

Baca juga: Waspadai, Anemia Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Usus Besar

Jadi, meskipun Anda tidak dapat mengubah usia atau riwayat kesehatan keluarga Anda, Anda dapat membuat keputusan cerdas tentang apa yang harus ada di piring Anda.

Berikut ini adalah saran pola makan untuk mencegah kanker:

1. Perhatikan kadar lemak dalam makan

Dilansir dari Very Well Health, makan lemak sehat seperti minyak kacang, minyak rami, minyak ikan, minyak zaitun, dan minyak canola juga dapat mengurangi peradangan.

Selanjutnya, pastikan untuk membatasi asupan daging merah yang mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk memangkas atau mengurangi konsumsi produk susu penuh lemak seperti mentega, krim, es krim, dan keju.

Selain itu, bersihkan dapur dari semua makanan olahan yang dibuat dengan lemak trans atau minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi sebagian.

Asupan minyak nabati yang berlebihan yang ditemukan di sebagian besar makanan cepat saji juga dapat menyebabkan peradangan, bahkan jika lemaknya tidak terhidrogenasi.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

2. Masak daging dengan benar

Saat Anda memasak (memanggang, membakar, dan menggoreng) daging dengan suhu tinggi senyawa polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dan heterocyclic amines (HCA) akan dilepaskan ke dalam makanan.

Kedua senyawa ini telah dikenal sebagai karsinogen dan telah dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker usus besar dan rektum.

Untuk diketahui, PAH juga dapat ditemukan dalam makanan yang diawetkan atau diasap, seperti ham atau bacon.

Saat memasak makanan, Anda mungkin akan lebih sehat jika memasaknya dengan lambat pada suhu yang lebih rendah, merebus, atau memanggang protein hewani secara perlahan.

Jika Anda memutuskan untuk membakar daging, pastikan untuk menggunakan penjepit untuk membalik daging daripada garpu.

Pasalnya, menusuk daging bisa menyebabkan lemak dan sari daging menetes ke arang. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan karsinogen yang melapisi daging ketika asap naik kembali dari panggangan.

Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?

3. Tambahkan serat ke diet

Dilansir dari Health Line, sebuah penelitian berjudul “Dietary fiber intake and risk of colorectal cancer and incident and recurrent adenoma in the Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian Cancer Screening Trial” yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) pada 2015 menunjukkan bahwa serat, terutama dari biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko kanker usus besar

Jadi mulailah dengan menambahkan serat ke dalam diet Anda di pagi hari.

Cobalah oatmeal dengan buah beri segar atau beku, kacang-kacangan, dan taburan biji rami. Anda juga bisa mencoba sereal sarapan berserat tinggi dengan setidaknya 6 gram atau lebih serat per porsi.

Di siang hari, camillah buah segar atau kering atau makan sayuran, bukan keripik atau kue kering.

Kemudian, akhiri hari dengan menambahkan porsi sayuran ekstra untuk makan malam dan memastikan bahwa roti Anda 100 persen gandum utuh.

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

4. Makan real food

Anda kini mungkin dapat dengan mudah menemukan hampir setiap mikronutrien (mineral, vitamin) dalam bentuk pil suplemen.

Tapi, bagaimanapun makanan sehat lebih baik dipilih lebih dulu ketimbang konsumsi suplemen.

Konsumsi suplemen sebaiknya hanya dilakukan atas petunjuk dokter.

Ada banyak makanan mengandung kombinasi nutrisi, fitokimia, dan antioksidan yang dapat membantu melawan sel kanker.

Nah, cara teraman dan paling ekonomis untuk mendapatkan semua antioksidan, fitokimia, dan nutrisi adalah dengan memakan makanan nabati yang utuh dan alami, sebagian besar tidak berubah sejak dipanen.

Cuci sayuran dan buah-buahan secara menyeluruh dan nikmati juga kulitnya yang dapat dimakan. Di kulit inilah serat banyak disimpan.

Untuk diingat, menjaga pola makan tetap saja bukanlah satu-satunya cara mencegah kanker usus besar yang baik dilakukan. Anda juga perlu menjaga gaya hidup sehat, seperti rajin berolaraga dan tidak merokok.

Baca juga: 9 Alasan Diet Real Food Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau