Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kesemutan saat bangun tidur biasanya terjadi ketika salah satu bagian tubuh tertindih ketika tidur.

Peredaran darah yang tidak lancar karena tekanan pada saraf tersebut menyebabkan kesemutan dan mati rasa.

Tapi, di beberapa kejadian kesemutan saat bangun tidur juga bisa jadi tanda penyakit yang tidak boleh disepelekan.

Kesemutan yang hanya terjadi sesekali umumnya wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Anda perlu waspada jika kesemutan saat bangun tidur kerap terjadi.

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur di Pagi Hari

Penyebab kesemutan saat bangun tidur tanda penyakit apa

Disarikan dari beberapa sumber, kesemutan saat bangun tidur bisa jadi tanda penyakit yang perlu diwaspadai seperti:

  • Carpal tunnel syndrome

Penyakit ini disebabkan tekanan pada saraf media di bagian depan pergelangan tangan.

Selain kerap kesemutan saat bangun tidur, gejala lain penyakit ini yakni cengkeraman tangan jadi kurang kuat atau gampang lemas

  • Penyakit spondilosis serviks leher

Penyakit ini disebabkan cakram tulang belakang di leher aus. Biasanya, masalah kesehatan ini dialami kalangan lansia.

Selain kesemutan, tanda lain spondilosis serviks leger di antaranya leher kaku, serta tungkai dan kaki mati rasa.

  • Neuropati perifer

Neuropati perifer adalah penyakit yang disebabkan kerusakan pada sistem saraf tepi. Saraf ini bertugas menerima dan mengirim sinyal antara sistem saraf pusat dan seluruh tubuh.

Gejala neuropati perifer yang umum di antaranya sering kesemutan, terutama saat bangun tidur di pagi hari, bagian tuuh yang terdampak terasa sakit, dan kuping mendengung.

Baca juga: 6 Penyebab Tenggorokan Kering saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

  • Diabetes mellitus

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang menyebabkan gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak efektif merespons insulin.

Salah satu gejala diabetes yang perlu diwaspadai yakni kesemutan terutama di pagi hari, bagian tubuh sering sakit, mati rasa, dan lemas.

  • Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 berguna untuk menunjang fungsi otak dan sistem saraf pusat. Kekurangan vitamin B12 bisa disebabkan masalah kesehatan seperti gastritis dan penyakit autoimun.

Gejala kekurangan vitamin B12 antara lain sering kesemutan, termasuk di pagi hari, otot lemas, dan nafsu makan menurun.

  • Penyakit sistemik

Penyakit sistemik contohnya gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, penyakit darah, hipotiroid, kanker dan tumor yang menyerang saraf.

Salah satu gejala penyakit sistemik yakni sering kesemutan, termasuk di pagi hari.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Mata Sembab setelah Bangun Tidur

  • Infeksi

Infeksi virus dan bakteri seperti lyme, cytomegalovirus, epstein-barr, herpes, dan HIV/AIDS dapat ditandai dengan kesemutan dan mati rasa di beberapa bagian tubuh.

  • Penyakit autoimun

Penyakit autoimun seperti sindrom guillain-barre, lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis sering menimbulkan gejala umum kesemutan, termasuk di pagi hari.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Punggung Terasa Nyeri saat Bangun Tidur

Cara mengetahui penyebab kesemutan saat bangun tidur tanda penyakit apa

Jika Anda kerap merasakan kesemutan saat bangun tidur, segera konsultasikan ke dokter.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan beberapa tes, seperti:

  • Tes darah
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal otak dan tulang belakang
  • Tes aktivitas kelistrikan otot
  • Pemeriksaan konduksi saraf
  • CT scan, MRI, atau biopsi saraf

Dengan mengetahui penyebab pasti kesemutan saat bangun tidur, dokter bisa menyarankan pengobatan yang tepat sehingga masalah bisa dikendalikan.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Bangun Tidur Badan Pegal dan Kaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com