Pertama, diet kaya makanan dan minuman manis dapat menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, diet tinggi gula meningkatkan peradangan di tubuh Anda dan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang keduanya meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi di lebih dari 430.000 orang menemukan bahwa konsumsi gula tambahan secara positif terkait dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan, kanker pleura, dan kanker usus kecil.
Studi lain menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi roti manis dan kue kering lebih dari tiga kali per minggu 1,42 kali lebih mungkin terkena kanker endometrium dibandingkan wanita yang mengonsumsi makanan ini kurang dari 0,5 kali per minggu.
Penelitian tentang hubungan antara asupan gula tambahan dan kanker sedang berlangsung, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan kompleks ini.
Sementara diet sehat dapat membantu meningkatkan mood Anda, diet tinggi gula tambahan dan makanan olahan dapat meningkatkan peluang Anda terkena depresi.
Mengonsumsi banyak makanan olahan, termasuk produk tinggi gula seperti kue dan minuman manis, telah dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.
Para peneliti percaya bahwa perubahan gula darah, disregulasi neurotransmiter, dan peradangan mungkin menjadi alasan dampak merugikan gula pada kesehatan mental.
Sebuah penelitian yang diikuti 8.000 orang selama 22 tahun menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 67 gram atau lebih gula per hari, 23 persen lebih mungkin untuk mengalami depresi dibandingkan pria yang makan kurang dari 40 gram per hari.
Studi lain pada lebih dari 69.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang memiliki asupan gula tambahan tertinggi memiliki risiko depresi yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan terendah.
Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Merasa Haus?
Kerutan adalah tanda alami penuaan. Namun, pilihan makanan yang buruk dapat memperburuk kerutan dan mempercepat proses penuaan kulit.
Produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) adalah senyawa yang dibentuk oleh reaksi antara gula dan protein dalam tubuh Anda.
Mereka diduga memainkan peran kunci dalam penuaan kulit.
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan dan gula menyebabkan produksi AGEs, yang dapat menyebabkan kulit menua sebelum waktunya.
AGEs merusak kolagen dan elastin, yaitu protein yang membantu meregangkan kulit dan menjaga penampilan awet muda.
Ketika kolagen dan elastin menjadi rusak, kulit kehilangan kekencangannya dan mulai melorot.
Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, termasuk gula tambahan, memiliki penampilan yang lebih keriput daripada wanita yang menjalani diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.
Para peneliti menyimpulkan bahwa asupan karbohidrat yang lebih rendah dikaitkan dengan penampilan penuaan kulit yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.