Gejala kanker tenggorokan yang umum dirasakan penderitanya antara lain munculnya benjolan di leher, perubahan suara, susah menelan, berat badan turun drastis, sakit tenggorokan, kerap batuk, dan mengi.
Infeksi virus yang dikenal dengan campak Jerman dapat memicu munculnya benjolan di leher, demam, pilek, kerap sakit kepala, nyeri otot, mata meradang.
Penyakit ini bisa berbahaya apabila menyerang ibu hamil, karena bisa menyebabkan sindrom rubella pada janin di dalam kandungan.
Kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae ketika mencakar atau menggigit bisa menularkan penyakitnya ke manusia.
Dampaknya, penderita bisa mengalami gejala kelenjar getah bening di leher bengkak, demam, badan lemas, sakit kepala, dan tubuh terasa nyeri.
Baca juga: Kenali Apa itu Lipoma, Benjolan Lemak di Bawah Kulit
Melansir MedlinePlus, penyebab pasti benjolan di leher bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik, gejala, dan riwayat penyakit secara keseluruhan.
Di beberapa kasus, dokter biasanya akan merujuk penderita ke spesialis THT untuk mengecek kondisi tenggorokan dan sekitarnya.
Selain itu, dokter juga merekomendasikan pemeriksaan CT scan leher, pemindaian tiroid untuk mengecek ada tidaknya gangguan tiroid, atau biopsi benjolan untuk melihat tingkat keganasan benjolan.
Cara mengobati benjolan di leher sangat ditentukan akar penyebab penyakit.
Deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan penyebab mendasar benjolan di leher. Untuk itu, jangan sepelekan masalah kesehatan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.