Tetapi sebenarnya ada 7 atau mungkin 8 jenis infeksi virus corona yang bisa menjangkit manusia.
Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter
Enterovirus non-polio adalah grup dari beberapa virus umum yang terkadang menyebabkan infeksi paru-paru.
Kelas virus ini juga bertanggung jawab atas penyakit tangan, kaki, dan mulut (enterovirus A71), serta beberapa infeksi berat seperti miokarditis (radang jantung), meningitis, ensefalitis, dan banyak lagi.
Infeksi sering dimulai dengan gejala seperti selesma, termasuk demam, pilek, nyeri tubuh, dan seringkali ruam.
Croup adalah infeksi yang melibatkan struktur di atas paru-paru (laring dan trakea) tetapi juga dapat melibatkan bronkus.
Hal ini paling sering disebabkan oleh sejumlah virus, termasuk virus rhinovirus pada selesma dan respiratory syncytial virus (RSV).
Untuk diketahui, croup kadang-kadang bisa terjadi juga karena infeksi bakteri.
Gejala sering dimulai dengan demam ringan dan hidung meler, kemudian diikuti oleh batuk menggonggong yang khas yang memburuk pada malam hari.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?
Flu musiman adalah salah satu infeksi paru-paru yang paling terkenal dan telah memengaruhi kebanyakan orang pada satu waktu.
Baik virus influenza A dan influenza B dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara, sehingga membuat penyakit ini sangat menular.
Gejala flu mungkin termasuk:
Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya
Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Batuk rejan (whooping cough) dilaporkan sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, khususnya bila terjadi pada bayi dan anak-anak (sekitar 50 persen bayi di bawah usia 12 bulan memerlukan rawat inap).
Batuk rejan bisa dikenali dengan rentetan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus.
Batuk ini seringkali diawali dengan bunyi tarikan napas panjang melengking khas yang terdengar mirip “whoop”.