Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Hal yang Penting Diketahui tentang Rematik

Kompas.com - 31/10/2021, 07:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Health Line,

KOMPAS.com – Rematik dalam istilah medis dikenal sebagai rheumatoid arthritis.

Rematik adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sendi.

Serangan tersebut biasanya dapat menghasilkan pengalaman yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Ini termasuk:

  • Nyeri sendi
  • Kemerahan atau perubahan warna pada sendi
  • Peradangan sendi

Perawatan untuk rematik penting dilakukan untuk memperbaiki gejala, serta melindungi sendi dan organ dari cedera permanen.

Seperti kondisi autoimun lainnya, rematik adalah penyakit yang kompleks.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola berbagai aspek dari rematik yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita.

Berikut ini adalah beberapa hal yang penting diketahui tentang rematik:

1. Rematik bisa menjadi penyakit yang tak terlihat pada tahap awal

Merangkum Health Line, pada tahap awal penyakit, gejala rematik atau rheumatoid arthritis kerap tidak terlihat dengan jelas.

Gejalanya bisa menyerupai gejala dari kondisi medis lain.

Baca juga: 5 Gejala Rematik yang Harus Diwaspadai

Secara umum gejala rematik di antaranya dapat berupa:

  • Nyeri sendi
  • Kelelahan
  • Kekakuan sendi

Perlu diwaspadai bahwa rematik bukan hanya dapat memengaruhi kesehatan fisik para penderita, tapi juga sisi emosionalnya.

Jadi penting bagi Anda untuk mengungkapkan setiap keluhan yang dicurigai sebagai gejala rematik kepada teman atau keluarga Anda karena mereka mungkin saja tidak dapat “melihat” apa yang Anda alami.

Dengan menjelaskan kondisi dan kebutuhan Anda, orang lain diharapkan dapat membantu mendukung Anda dengan lebih baik.

2. Rematik dapat memengaruhi secara berbeda seiring bertambahnya usia

Sebuah tinjauan penelitian pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Therapeutic Advances in Musculoskeletal Disease menunjukkan bahwa sementara rheumatoid arthritis paling umum terjadi pada wanita berusia 25 hingga 45 tahun, kondisinya dapat berkembang pada pria dan wanita dari segala usia.

Baca juga: 9 Gejala Awal Rematik yang Perlu Diwaspadai

Meskipun rematik terutama ditandai dengan rasa sakit dan peradangan pada persendian, Anda dapat mengembangkan tingkat perkembangan yang berbeda seiring bertambahnya usia.

Perubahan tersebut mungkin lebih signifikan jika Anda awalnya didiagnosis dengan rheumatoid arthritis di usia 20-an atau 30-an.

Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa Anda:

  • Membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas sehari-hari karena kelelahan
  • Cenderung lebih sering mengalami kelupaan
  • Butuh lebih banyak tidur, mungkin dengan tidur lebih awal dari biasanya
  • Membutuhkan lebih banyak istirahat setelah seharian keluar
  • Mengalami penurunan berat badan padahal Anda tidak berusaha melakukannya

3. Dimungkinkan untuk memiliki rematik dan lupus secara bersamaan

Lupus adalah jenis lain dari kondisi autoimun dan mungkin saja gejala rheumatoid arthritis dan lupus terjadi bersamaan. Kondisi ini bisa dikenali sebagai overlap syndrome.

Kedua kondisi tersebut memiliki gejala sendi yang serupa, tetapi lupus juga dapat menyebabkan:

  • Ruam atau ulkus di kulit
  • Masalah ginjal
  • Penurunan sel darah dan trombosit

Baik rematik dan lupus berbasis peradangan, jadi perawatannya mungkin serupa.

Baca juga: 13 Gejala Awal Lupus yang Harus Diperhatikan

4. Mungkin juga memiliki fibromyalgia

Baik fibromyalgia dan rematkk memiliki gejala yang sama, termasuk kelelahan dan rasa nyeri.

Tapi bagaimanapun, rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan nyeri sendi dan peradangan yang dapat diobati dengan berbagai kelas obat.

Di sisi lain, fibromyalgia dapat menyebabkan rasa sakit yang konstan.

Selain itu, sementara rematik adalah kondisi autoimun progresif, fibromyalgia adalah kondisi kronis yang tidak selalu memburuk dari waktu ke waktu.

Memiliki rematik dapat meningkatkan risiko Anda terkena fibromyalgia juga.

Menurut Arthritis Foundation, para peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 20 hingga 30 persen orang memiliki fibromyalgia dan rematik secara bersamaan.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Peradangan pada Kasus Radang Sendi (Arthritis)

Gejala lain dari fibromyalgia meliputi:

  • Sakit kepala
  • Depresi atau kecemasan
  • Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS)
  • Kepekaan terhadap perubahan suhu, suara, dan cahaya
  • Kurang tidur
  • Kelelahan

Meskipun tidak ada obat untuk fibromyalgia, Anda dapat membantu mengelola gejala dengan:

  • Cukup tidur nyenyak
  • Mengelola stres
  • Teknik relaksasi seperti meditasi

5. Olahraga dapat membantu mengatasi rasa sakit

Olahraga teratur bisa membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan, tetapi mungkin sulit untuk memulai ketika Anda mengalami nyeri terkait rheumatoid arthritis.

Tapi, olahraga dipercaya dapat membantu manajemen nyeri secara keseluruhan saat Anda hidup dengan rematik, terutama setelah Anda menjadikannya sebagai rutinitas.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Mintalah bantuan dokter jika Anda baru berolahraga.

Anda mungkin dapat memulai dengan berjalan kaki setiap hari dan kemudian meningkatkan jarak dan kecepatan secara bertahap.

Latihan ketahanan dan fleksibilitas, seperti yoga dan tai chi juga dapat membantu meringankan nyeri rematik dan meningkatkan mobilitas.

6. Istirahat sama pentingnya dengan olahraga

National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) AS telah merekomendasikan berolahraga secara teratur. Tetapi, ketika rematik Anda kambuh, NIAMS menyarankan Anda untuk lebih banyak beristirahat.

Terlalu banyak berolahraga, terutama selama rematik Anda kambuh dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk gejala Anda.

Istirahat yang teratur juga dapat mengurangi kelelahan.

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi

Hal terbaik yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan tubuh Anda.

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengambil hari istirahat atau mengganti olahraga Anda dengan peregangan yoga jika Anda:

  • Merasa lemah
  • Merasakan kekakuan sendi
  • Memiliki terlalu banyak rasa sakit

7. Kelelahan dan “brain fog” bisa terjadi, tapi ada cara untuk mengatasinya

Kelelahan adalah gejala umum rematik.

Dengan kelelahan rematik, Anda mungkin merasa lelah dan lemah di siang hari, tetapi belum tentu merasa mengantuk.

Kelelahan yang berlebihan juga dapat membuat lebih sulit untuk berkonsentrasi atau mengingat informasi. Keduanya merupakan gejala brain fog atau kabut otak.

Sementara kelelahan dapat mereda dengan pengobatan, mungkin saja Anda mengalami gejala ini dalam jangka panjang.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

Anda dapat membantu melawan kelelahan dan kabut otak dengan:

  • Tetap dengan jadwal tidur yang teratur di malam hari
  • Cukup berolahraga di siang hari
  • Makan makanan seimbang

8. Manajemen stres sangat penting

Stres dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan rematik dan juga bisa memperburuk kondisi lain yang Anda miliki seperti fibromyalgia.

Olahraga teratur dan teknik relaksasi dapat membantu mengelola stres dan mengurangi peradangan.

Jadi penting kiranya bagi Anda untuk meluangkan waktu setiap hari guna melakukan beberapa hal berikut:

  • Jalan-jalan sebentar
  • Meditasi
  • Mendengarkan musik santai

Baca juga: 4 Jenis Radang Sendi Akut dan Cara Mengatasinya

9. Tahu kapan harus mencari bantuan psikolog

Stres sesakali adalah kondisi yang umum dialami oleh penderita rematik.

Jika mengalami stres berkepanjangan, penderita rematik kiranya penting untuk segera meminta bantuan psikolog atau profesional kesehatan mental.

Idikasinya adalah jika penderita rematik sudah tidak merasa seperti diri sendiri dan kehilangan minat pada aktivitas favorit yang biasanya nikmati.

Pengalaman berkepanjangan ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan mental pada penderita rematik:

  • Amarah
  • Rasa takut
  • Keputusasan
  • Kesedihan

10. Dukungan kelompok dapat membantu

Terkadang Anda membutuhkan dukungan dari orang lain di luar teman dan keluarga Anda yang mungkin memiliki pengalaman yang sama dengan Anda.

Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria

Pertimbangkan untuk menghubungi grup pendukung secara online atau secara langsung untuk membantu.

Berbicara dengan orang lain juga dapat meningkatkan kesehatan mental Anda dengan membuat Anda merasa tidak terlalu terisolasi.

11. Manajemen berat badan dapat mengurangi gejala dan perkembangan penyakit

Menurut NIAMS, obesitas dapat meningkatkan risiko mengalami perkembangan rematik.

Jika diperlukan, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi perkembangan rematik dan mengurangi gejala Anda.

Penurunan berat badan juga dapat membantu meringankan rasa sakit pada persendian tertentu, terutama:

  • Punggung
  • Pinggul
  • Lutut

Bicarakan dengan dokter tentang bagaimana rencana penurunan berat badan secara bertahap dapat membantu.

Baca juga: 11 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

12. Penting juga untuk melindungi kesehatan jantung dengan rematik

Melansir Arthritis Foundation, memiliki rhemathoid arthritis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang yang mengidap rematik.

Efek inflamasi dari rematik seperti diketahui dapat menyebar ke organ dalam, termasuk jantung dan paru-paru Anda.

Oleh sebab itu, evaluasi berkala organ-organ ini harus menjadi bagian dari manajemen rematik Anda.

Selain mengelola RA Anda, Anda dapat melakukan hal-hal lain untuk membantu menurunkan risiko penyakit jantung, seperti:

  • Mendapatkan tekanan darah ke tingkat yang stabil
  • Menurunkan kadar kolesterol
  • Menambahkan latihan kardiovaskular ke rutinitas kebugaran
  • Makan makanan rendah lemak
  • Mencoba berhenti merokok

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

13. Remisi dimungkinkan

Tujuan pengobatan rematik adalah untuk membantu meringankan gejala Anda sambil menghentikan perkembangan kondisi ini.

Diagnosis rematik dini dan pengobatan sesegera mungkin dipercaya dapat menyebabkan remisi. Ini mungkin terjadi dalam beberapa bulan pertama pengobatan.

Ketika rematik dalam remisi, ini berarti Anda memiliki lebih sedikit sendi yang terkena, bersama dengan berkurangnya rasa sakit dan peradangan.

Dokter perlu memantau kondisi Anda dengan hati-hati selama remisi dan menyesuaikan pengobatan Anda dengan tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau