Penyakit HIV biasanya selalu menyebabkan gejala seperti flu sekitar dua sampai empat minggu setelah penderita tertular HIV.
Setelah itu, penyakit bakal memasuki periode laten di mana sistem kekebalan bakal terus mengendalikan infeksi. Fase ini akan berlangsung selama bertahun-tahun.
Tanpa terapi obat antiretroviral, penderita penyakit HIV bisa berkembang ke tahap AIDS dengan gejala penyakit beragam sesuai komplikasi yang diidap penderita.
Untuk penyakit HIV, cara mendeteksi penyakit bisa diketahui lewat tes sederhana seperti tes darah atau tes air liur.
Tes ini dapat melihat ada tidaknya antibodi atau zat penangkal kuman alami saat tubuh diserang HIV. Agar hasilnya akurat, tes ini dilakukan beberapa minggu setelah penularan.
Selain itu, ada juga tes antigen untuk mendeteksi protein yang diproduksi virus dan antibodi saat tubuh terpapar HIV. Tes ini dapat mendeteksi HIV beberapa hari setelah infeksi.
Sementara itu, cara mendeteksi AIDS sedikit lebih rumit. Karena HIV merusak sel kekebalan tubuh yang disebut CD4, cara mengetahui penyakit ini dengan menghitung CD4.
Orang tanpa HIV memiliki 500 sampai 1.200 sel CD4. Sedangkan penderita AIDS hanya memiliki CD4 200 atau di bawahnya.
Selain itu, AIDS juga bisa diketahui ketika pengidap mengalami infeksi oportunistik atau komplikasi penyakit.
Baca juga: 7 Bahaya Seks Oral dari Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
Berkat kemajuan pengobatan, orang yang hidup dengan HIV (Odiv) dan disiplin minum obat antiretroviral bisa hidup bertahap hidup seperti manusia normal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.