Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan HIV dan AIDS yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 02/11/2021, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Selain itu, ada juga tes antigen untuk mendeteksi protein yang diproduksi virus dan antibodi saat tubuh terpapar HIV. Tes ini dapat mendeteksi HIV beberapa hari setelah infeksi.

Sementara itu, cara mendeteksi AIDS sedikit lebih rumit. Karena HIV merusak sel kekebalan tubuh yang disebut CD4, cara mengetahui penyakit ini dengan menghitung CD4.

Orang tanpa HIV memiliki 500 sampai 1.200 sel CD4. Sedangkan penderita AIDS hanya memiliki CD4 200 atau di bawahnya.

Selain itu, AIDS juga bisa diketahui ketika pengidap mengalami infeksi oportunistik atau komplikasi penyakit.

Baca juga: 7 Bahaya Seks Oral dari Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai

Berkat kemajuan pengobatan, orang yang hidup dengan HIV (Odiv) dan disiplin minum obat antiretroviral bisa hidup bertahap hidup seperti manusia normal.

Perlu diketahui juga, obat antiretroviral bisa membuat viral load tidak terdeteksi secara berkelanjutan. Dengan begitu, risiko penularan virus ke pasangan atau anak saat melahirkan bisa diturunkan secara signifikan.

Ketika infeksi HIV sudah berkembang ke tahap stadium 3 atau AIDS, harapan hidup penderita orang dengan AIDS (ODA) menurun drastis.

Pasalnya, penderita sulit memperbaiki sistem daya tahan tubuhnya. Pada waktu yang bersamaan, komplikasi penyakit lain seperti kanker atau pneumonia bisa membuat penyakit AIDS semakin parah.

Akan tetapi, di beberapa kasus terapi antiretroviral berhasil membantu memperbaiki kerusakan sistem daya tahan tubuh penderita AIDS. Asalkan tidak dibarengi komplikasi parah, banyak penderita AIDS yang bisa berumur panjang.

Baca juga: 8 Infeksi Menular Seksual yang Sering Menyerang

Cara penularan HIV dan AIDS

Mengingat penyebab infeksi HIV dan AIDS sama, cara penularan penyakit ini juga sejenis.

Melansir Planned Parenthood, HIV dibawa di dalam air mani, cairan vagina, lendir dubur, darah, dan air susu ibu.

Virus ini bisa masuk ke tubuh lewat luka di kulit atau melalui selaput lendir seperti bagian dalam vagina, anus, atau ujung penis. Cara penularan HIV dan AIDS bisa dari:

  • Hubungan seks, baik lewat vagina maupun anal
  • Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dari penderita HIV/AIDS, misalkan untuk narkoba, tindik, tato
  • Luka terbuka terkena darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV/AIDS

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Menular Seksual

Cara mencegah HIV dan AIDS

Untuk meminimalkan risiko tertular penyakit ini, ada beberapa cara mencegah HIV dan AIDS yang bisa Anda lakukan, yakni:

  • Gunakan kondom saat berhubungan seks
  • Hanya gunakan jarum suntik yang steril
  • Dorong pasangan yang mengidap HIV/AIDS untuk rutin minum obat agar penyakitnya tidak menular
  • Untuk ibu hamil dengan HIV, minum obat khusus untuk mencegah bayi dalam kandungannya tertular HIV

Perlu diingat, HIV/AIDS tidak menular dari ciuman, berbagi makanan atau minuman, menggunakan alat makan yang sama, pelukan, pegangan tangan, batuk, bersin, atau menggunakan dudukan toilet yang sama.

Setelah mengetahui perbedaan HIV dan AIDS, jangan keliru dan salah kaprah lagi ketika menggunakan kedua istilah ini.

Baca juga: Apakah Infeksi Menular Seksual Bisa Disembuhkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau