KOMPAS.com - Emfisema adalah bentuk penyakit paru-paru kornis atau jangka panjang.
Dilansir dari WebMD, dengan emfisema, alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru menjadi rusak dan tidak bisa diperbaiki.
Seiring waktu, kerusakan paru-paru bisa menjadi semakin parah.
Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai
Inilah yang dapat terjadi:
Emfisema dapat mengurangi luas permukaan paru-paru dan pada gilirannya juga bisa memengaruhi jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.
Kebanyakan orang dengan emfisema juga memiliki bronkitis kronis.
Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru (saluran bronkial).
Emfisema dan bronkitis kronis adalah dua kondisi yang membentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Kondisi ini disebut “obstruktif” karena seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi kelancaran aliran udara masuk dan atau keluar dari paru-paru.
Merokok adalah penyebab utama PPOK.
Pengobatan dapat memperlambat perkembangan PPOK, tetapi tidak bisa membalikkan kerusakan.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Ada sejumlah kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala emfisema.
Merangkum Medical News Today, gejala utama emfisema meliputi:
Pada awalnya, seseorang mungkin memperhatikan gejala-gejala ini selama aktivitas fisik.
Namun, seiring perkembangan kondisi, gejala juga bisa mulai terjadi saat istirahat.