Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol adalah zat lemak yang berasal dari hati.

Selain itu, kolesterol juga hadir dalam produk makanan tertentu.

Tubuh menggunakan kolesterol dalam produksi sel, vitamin, dan hormon.

Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah bagi orang-orang dari segala usia.

Ada dua bentuk utama kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).

Baca juga: Kenali Penyebab Kolesterol dan Cara Penyembuhannya di Usia Muda

Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) - yang oleh dokter disebut sebagai kolesterol "jahat", dapat menumpuk di dinding arteri dan dapat menyebabkan penyumbatan.

Sementara itu, kolesterol high-density lipoprotein (HDL), yang disebut kolesterol “baik”, membantu membawa kolesterol LDL menjauh dari arteri.

Kolesterol tinggi tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak pun bisa mengalami kondisi ini.

Ada berbagai penyebab anak-anak memiliki kolesterol tinggi, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Makanan

Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak pada makanan tertentu.

Jenis lemak ini dapat menyebabkan hati memproduksi lebih banyak kolesterol dari yang dibutuhkan tubuh.

Jika makanan anak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi, hal itu dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa obesitas pada anak juga dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans antara lain:

  • keju tinggi lemak
  • daging tinggi lemak
  • susu dan krim lemak utuh
  • mentega
  • es krim
  • minyak kelapa sawit dan kelapa
  • makanan olahan, seperti kue kering, keripik kentang, dan gorengan

Untuk menjaga pola makan yang bergizi, AHA merekomendasikan bahwa anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35 persen dari kalori harian mereka.

Organisasi tersebut juga menyarankan bahwa anak-anak berusia 4-18 tahun menerima 25-35 persen lemak dari kalori harian mereka.

Baca juga: Mengapa Kolesterol Tinggi Dapat Menyebarkan Sel Kanker?

Diabetes

Seorang anak yang hidup dengan diabetes dapat menempatkan mereka pada peningkatan risiko mengembangkan kadar kolesterol tinggi.

Diabetes dapat menyebabkan kondisi yang disebut dislipidemia diabetes yang menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL.

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa dari 202 anak dengan diabetes, 26,2 persen mengalami dislipidemia.

Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu kondisi ketika timbunan lemak, yang dikenal sebagai plak, menumpuk di arteri seseorang. Plak terdiri dari beberapa zat berikut:

  • kolesterol
  • zat lemak
  • limbah seluler
  • kalsium
  • fibrin, zat pembekuan dalam darah

Penyebab pasti aterosklerosis tidak diketahui, meskipun dokter percaya itu berkembang di masa kanak-kanak.

Meskipun tidak mungkin menyebabkan masalah pada anak-anak, aterosklerosis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jika berkembang lebih lanjut selama masa dewasa.

Baca juga: 3 Jenis Makanan Tinggi Kolesterol yang Tetap Baik Dikonsumsi

Familial Hypercholesterolemia (FH)

Familial Hypercholesterolemia (FH) adalah kondisi genetik yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Menurut FH Foundation, penyakit ini menyerang 1 dari 250 orang di seluruh dunia.

FH menyebabkan jumlah kolesterol LDL yang tinggi karena mutasi pada gen yang bertanggung jawab untuk menghilangkan kolesterol dari tubuh.

Jika tubuh tidak dapat menghilangkan kolesterol dengan benar, kolesterol dapat menumpuk di arteri, yang menyebabkan aterosklerosis.

Kondisi ini bersifat genetik, individu dengan FH memiliki peluang 50 persen untuk menularkannya kepada anak-anak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau